"Arus mudik tahun ini, hingga hari ke-sembilan Operasi Ramadniya tercatat sebanyak 498 kasus kecelakaan di wilayah Jawa Timur," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, seperti dilansir ANTARA, Kamis (29/6).
Ia merinci, dari jumlah kecelakaan tersebut, sebanyak 87 orang meninggal dunia, 52 korban luka berat, dan 726 luka ringan. Adapun, jumlah kerugian material mencapai Rp607,6 juta.
"Jalur pantai utara tetap menduduki posisi pertama kecelakaan, seperti sepanjang jalan arteri Tuban, Pasuruan, dan Probolinggo," katanya.Kasus kecelakaan pada arus mudik tahun lalu hingga hari ke-sembilan terdiri dari 57 korban meninggal dunia, 69 orang luka berat dan ringan, serta kerugian material Rp541,275 juta.
Menurut Frans, korban kecelakaan masih didominasi oleh masyarakat usia produktif, yakni 20 hingga 30 tahun. "Faktor utama kecelakaan sebanyak 98 persen disebabkan oleh human error atau kelalaian pengendara," terang dia.
Ia mencontohkan, kasus kecelakaan di Probolinggo yang menewaskan enam penumpang, mengacu hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dikarenakan kelalaian pengemudinya.
"Kecelakaan di Probolinggo disebabkan oleh pengemudinya yang kelelahan," ucapnya.
Guna menekan angka kecelakaan pada arus balik, lanjut Frans, Kepolisian Daerah Jawa Timur terus menyiagakan personel di 227 pos pengamanan yang tersebar di jalur pantai utara, tengah, dan selatan."Personel tidak akan kami tarik hingga Operasi Ramadniya selesai," tutur dia.
Ia mengimbau, pengendara selalu menaati rambu-rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan. "Pengendara diharap memacu kendaraannya seefisien mungkin dan tetap menjaga keselamatan," pungkasnya. (bir)
Baca Kelanjutan Angka Kecelakaan di Jatim Meningkat Selama Arus Mudik : http://ift.tt/2sW4PAkBagikan Berita Ini
0 Response to "Angka Kecelakaan di Jatim Meningkat Selama Arus Mudik"
Post a Comment