Macet, Polisi Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalur Gentong

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepadatan kendaraan pada arus balik Lebaran kembali terjadi di Jalur Gentong, Garut, Jawa Barat. Di jalur tersebut terjadi kepadatan di dua arah, baik dari Tasikmalaya menuju Bandung atau sebaliknya.

Kepala Posko Pusat Operasi Ramadniya 2017 Komisaris Besar Heri Sutrisman, mengatakan hingga sore ini di jalur tersebut masih terpantau padat, walaupun ada beberapa titik yang tersendat.

Jika kondisi kepadatan bertambah parah, kepolisian akan mengambil tindakan, yakni dengan memberlakukan sistem lalu lintas satu arah di jalur tersebut.

Heri mengatakan, tindakan baru diambil bila terjadi penumpukan kendaraan lebih dari satu kilometer. Namun, prioritas kepolisian lebih kepada arus dari Tasikmalaya menuju Bandung.

Dengan kata lain, jika kepadatan sudah mencapai lebih dari satu kilometer, jalur akan dibuat satu arah, hanya dari Tasikmalaya ke Bandung.

"Itu kami berlakukan dari Tasik arah Bandung. Itu juga insidentil kami prioritaskan. Karena Gentong itu hampir berimbang, hampir sama. Tetapi cenderung lebih tinggi dari Tasik ke Bandung," kata Heri kepada CNNIndonesia.com di kantornya, Jakarta, Jum'at (30/6).

Sebelumnya, Kepala Korlantas Mabes Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa, mengimbau, pemudik yang melintasi jalur selatan Pulau Jawa untuk mewaspadai kawasan Tanjakan Gentong di Malangbong, Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Diprediksi, puncak kepadatan wilayah tersebut terjadi sejak Kamis (29/6) kemarin.

Royke berujar, titik kepadatan di Tanjakan Gentong disebabkan akibat kontur jalan yang sempit untuk dua arah, ditambah jumlah kendaraan yang tinggi.

"Titik kepadatan Tanjakan Gentong juga disebabkan ada pasar tumpah maupun aktivitas pasar dan banyaknya masyarakat yang menyeberang karena tidak adanya jembatan penyeberangan," ujar Royke.

Lebih lanjut, ia menyebut, Tanjakan Gentong merupakan daerah rawan kecelakaan karena kemiringan tanjakan yang cukup curam, panjang dan berkelok-kelok.

Penyebab lain terjadinya kepadatan di wilayah tersebut adalah arus kendaraan dalam kota yang tinggi. “Kepadatan arus lokal, baik yang akan bersilaturahmi maupun yang akan ke tempat rekreasi di wilayah Tasik dan Garut," kata Royke.

Untuk mengurai kepadatan di wilayah tersebut, ia menjelaskan, polisi akan memberlakukan sistem buka tutup satu arah di Cikaledong.

(les)

Let's block ads! (Why?)