Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat, jumlah kecelakaan lalu lintas di masa 16 hari Operasi Ramadniya tahun ini 3.168 kejadian, atau turun 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, di mana ada 4.550 kecelakaan.
Namun sepeda motor masih menjadi kendaraan dengan jumlah kecelakaan terbanyak. Dari 3.168 kecelakaan tahun ini, ada 5.860 kendaraan yang terlibat. Sebanyak 4.346 kendaraan atau 74,16 persen diantaranya merupakan sepeda motor.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan, kecelakaan sepeda motor terbilang banyak karena pertumbuhan penggunanya lebih pesat dibanding kendaraan roda empat. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan pertumbuhan pemudik menggunakan motor mencapai 152,94 persen. Itu jauh lebih tinggi dibanding mobil pribadi, 40,25 persen.
Selain jumlah yang memang lebih banyak, dominasi kecelakaan sepeda motor juga disebabkan tingginya pelanggaran yang dilakukan pengendara. Data Polri menyebut, terdapat 65.624 sepeda motor yang kedapatan melakukan pelanggaran lalu lintas dari 83.849 kendaraan. Artinya, 78,24 persen pelanggaran selama mudik berasal dari pengguna sepeda motor.
Melihat angka tersebut, Royke menuturkan bahwa diperlukan pembatasan pergerakan pemudik yang menggunakan sepeda motor. "Perlu dibatasi ruang geraknya, mau tak mau. Seperti jalan Sudirman-Thamrin, itu harusnya ada pembatasan ruas jalan yang dilalui motor," ujarnya.
|
Royke berujar, penurunan kecelakaan ini disebabkan karena aparat lebih tegas dalam menindak pengendara yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Menurutnya, Polri berhasil menindak 33.150 kejadian yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Sebagian besar kasus, atau 14.639 pelanggaran disebabkan karena pemudik kedapatan tak menggunakan helm.
"Sebetulnya banyak pelanggaran lalu lintas yang berpotensi kecelakaan, seperti melawan arus, kecepatan tinggi, melanggar marka utuh, tapi kami tindak makanya angkanya turun. Selain itu, pemudik juga lebih kooperatif, sehingga angka kecelakaan tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu," Royke menambahkan.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, pengurangan jumlah pemudik sepeda motor merupakan prioritas yang harus dilakukan instansinya.
Menurut data Kementerian Perhubungan, tahun ini terdapat 6,39 juta sepeda motor dipakai mudik. Angka itu meningkat 152,94 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2,52 juta kendaraan.
Baca Kelanjutan Angka Kecelakaan Tinggi, Pemudik Motor Harus Dibatasi : http://ift.tt/2sLWjp6Bagikan Berita Ini
0 Response to "Angka Kecelakaan Tinggi, Pemudik Motor Harus Dibatasi"
Post a Comment