"Kami khawatir heli berpotensi terjadi ledakan dari sisa bahan bakar di tangki. Cuaca juga berkabut, kondisinya malam hari," kata salah satu anggota Tagana Kabupaten Temanggung, Ketut Wibowo, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (2/7).
Dia mengatakan, hingga kini petugas SAR yang berada di lokasi kejadian belum berani mengevakuasi korban jatuhnya helikopter Basarnas.
"Kemungkinan kalau bisa malam ini akan langsung dievakuasi," tambahnya.
Faktor lain yang menjadi kendala evakuasi yaitu kondisi geografis jatuhnya helikopter. Wibowo mengatakan, heli jatuh di daerah perbukitan yang agak curam.
"Lokasinya di jurang. Kami juga mengedepankan keamanan untuk relawan yang akan mengevakuasi," katanya.
Wibowo menjelaskan, heli tersebut jatuh di kawasan perbukitan. Di kawasan itu, angin berhembus cukup kencang. Namun belum ada yang bisa menyimpulkan penyebab heli jatuh.
"Lokasi kejadian jauh dari pemukiman. Area sekitar disterilkan," ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan, helikopter milik Basarnas jatuh menabrak tebing di Temanggung. Heli itu hendak memantau letusan kawah Sileri, kawasan Pegunungan Dieng, Banjarnegara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, heli diduga jatuh di area perbukitan Gunung Butak, Desa Canggal Bulu, Candiroto, Temanggung. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/7) petang.
Kawah Sileri mengeluarkan letusan fratik atau letusan gas pada siang hari. Kejadian itu mengakibatkan belasan wisatawan yang berada di sekitar kawah mengalami luka hingga harus dilarikan ke Puskesmas terdekat. (pmg)
Baca Kelanjutan Heli Berpotensi Meledak, Evakuasi Korban Tertunda : http://ift.tt/2tyyLDLBagikan Berita Ini
0 Response to "Heli Berpotensi Meledak, Evakuasi Korban Tertunda"
Post a Comment