Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, wacana ini adalah salah dari beberapa wacana ditawarkan. Wacana tersebut harus dilihat sebagai upaya pemerintah dalam mencari solusi terbaik terhadap kondisi transportasi sekarang.
“Belum ada keputusan, masih wacana yang kami tawarkan," kata Bambang. Wacana ganjil-genap itu direncanakan khusus berlaku di akses masuk pintu tol Bekasi Barat pada pagi hari mulai pukul 06.00 - 09.00 WIB.
Di Cikampek, Bambang melihat ada yang harus dibenahi dalam pola transportasi, baik angkutan orang maupun angkutan barang. Menurutnya, masyarakat lebih senang menggunakan mobil pribadi dari pada angkutan umum. Volume kendaraan pribadi yang masuk ke ruas tol Jakarta-Cikampek, khususnya dari Bekasi pun menjadi sangat tinggi.
“Kami punya kepentingan untuk mengubah pola itu, supaya orang beralih ke angkutan umum dan angkutan barang beralih dari jalur darat ke transportasi laut atau kereta. Kebijakan itulah yang akan diambil," katanya.
Wacana penerapan ganjil-genap adalah satu dari sekian wacana yang ditawarkan Pemerintah kepada masyarakat. Hingga kini, wacana tersebut masih dalam tahap pembahasan BPTJ dan instansi terkait.
|
"Uji coba (HOV lane) sudah dilakukan menggunakan bus Transjakarta pada 15 Juli sampai akhir Juli kemarin. Hasilnya, masyarakat sangat senang karena mereka bisa menempuh 1 jam 20 menit Bekasi-Jakarta, dari yang biasanya 3 jam," kata Bambang.
Waktu penentuan diterapkannya HOV lane masih menunggu hasil evaluasi dari uji coba tersebut, untuk kemudian dibuat kerangka regulasinya dan keputusan Menteri Perhubungan.
Selain itu, dikatakan Bambang, pihaknya dan Pemerintah sedang mengatur regulasi perjalanan truk dan angkutan berat lainnya di jalan tol.
"Misalnya, di jam-jam sibuk seperti jam 6 sampai 9 pagi, mereka dilarang masuk ke ruas-ruas tol tertentu. Bukan sepanjang Jakarta-Cikampek, lho. Tapi, misalnya dari Bekasi ke Jakarta," ucap Bambang.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan, sistem ganjil genap justru bisa memindahkan kemacetan dari ruas tol itu ke jalan nontol di sekitarnya.
Danang menyebut, pengaturan dengan menggunakan ramp meter lebih masuk akal dengan mengelola arus kendaraan di pintu masuk tol.
Ramp meter atau meteran jalan adalah sinyal lalu lintas yang dipasang pada jalan bebas hambatan untuk mengendalikan frekuensi kendaraan memasuki arus lintas di jalan bebas hambatan secara otomatis.
Danang mengatakan, penggunaan teknologi ini bisa dikombinasikan dengan sistem lain seperti penggunaan jalur khusus untuk angkutan umum atau pengaturan jam masuk truk dan angkutan berat lainnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ganjil-Genap Tol Cikampek dan Upaya Mengerem Arus dari Bekasi"
Post a Comment