Search

Katering dan Bus Shalawat Haji Indonesia Dihentikan Sementara

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin telah berada di Arab Saudi dalam kapasitasnya sebagai Amirul Haj calon jemaah haji dari Indonesia.

Lukman mengatakan para jemaah haji Indonesia saat ini sudah mulai digerakkan ke Mekah sebelum puncak ibadah haji di Arafah pada 9 Zulhijah 1438 H (31 Agustus 2017).

"Jemaah akan mulai diberangkatkan dari hotel ke Arafah pada 8 Zulhijah 1438 H. Pergerakan jemaah ini akan dilakukan secara bertahap dalam tiga waktu, pagi, siang, dan sore," kata Lukman dalam rapat koordinasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Indonesia dengan rombongan Amirul Haj di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah, Arab Saudi, Senin (21/8) lalu seperti dikutip dari situs Kemenag RI.

Tak hanya itu, jelang puncak haji, mulai 27 Agustus mendatang disebutkan bahwa bus shalawat yang menjadi transportasi gratis bagi jemaah asal Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram, dan katering akan dihentikan sementara.

Berdasarkan informasi dari data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Senin (21/8), jumlah jemaah haji yang telah berada di Mekkah sudah mencapai 170 ribu. Kedatangan itu akan terus berlangsung hingga 26 Agustus mendatang sebelum persiapan puncak haji di Arafah.

Adapun terkait perlindungan jemaah haji, PPIH Daerah Kerja Mekkah memperkuat personel untuk pos di Masjidil Haram. Kadaker Mekkah Nasrullah Jasam mengatakan personili Perlindungan Jemaah (Linjam) di mesjid yang menjadi tempat kiblat umat muslim itu saat ini diisi 28 tim TNI dan Polri dan 45 Tenaga Musim (temus).

"Mekkah semakin padat. Oleh karena itu, Daker Mekkah perlu mengambil tindakan antisipatif dalam menghadapi masa puncak. Salah satunya dengan penambahan personel Linjam," kata Nasrullah.

Penambahan personil itu berasal dari PPIH Daker Madinah yang telah tiba di Mekkah pada akhir pekan lalu.

Dari pihak kesehatan, Humas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah mengatakan sejak Minggu hingga Selasa (22/8) pihaknya akan mensosialisasikan kriteria diagnosis safari wukuf dan badal haji ke tim kesehatan yang mendampingi jemaah.

Semua itu akan didata bersama tim dokter spesialis yang turun langsung memeriksa kondisi jemaah.

Safari wukuf adalah kondisi dimana jemaah yang sakit mengikuti kegiatan rukun haji itu di dalam bus atau mobil perawatan khusus di perbatasan Arafah. Ketika masa wukuf telah berakhir, para jemaah tersebut akan dibawa kembali dari area Arafah ke pusat kesehatan. 

Sementara itu, badal diberikan ketika seorang jemaah haji dinyatakan tak mampu lagi melaksanakan rukun haji.

Ayesha menerangkan ada sejumlah kriteria bagi jemaah yang akan diikutkan dalam safari wukuf atau di-badalhaji-kan di antaranya gangguan jiwa berat, jantung, dan gangguan fisik yang sudah masuk level berat.

Sementara itu, per Senin (21/8) lalu jumlah jemaah Indonesia yang meninggal dunia dalam perjalanan ibadah haji di Arab Saudi bertambah delapan lagi. Jumlah itu menambah total jemaah yang wafat dalam proses perjalanan ibadah haji tahun ini mencapai 66. </span>

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Katering dan Bus Shalawat Haji Indonesia Dihentikan Sementara : http://ift.tt/2vllcnY

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Katering dan Bus Shalawat Haji Indonesia Dihentikan Sementara"

Post a Comment

Powered by Blogger.