Mereka memulainya dengan sarapan pagi dan dilanjutkan berkumpul di tengah lapangan. Petugas upacara yang juga para pasien gangguan jiwa pun telah menempati barisan mereka.
Beberapa dari peserta, termasuk petugas terlihat rapi mengenakan pakaian seragam bernuansa putih. Sementara pengurus yayasan yang telah berdiri sejak 1982 ini memilih mengenakan seragam berwarna ungu.
Setelah semuanya berkumpul di tengah lapangan, pengurus mengajak seluruh peserta untuk senam pagi lebih dulu.
“Untuk menambah semangat,” katanya.
Usai berlatih, Nina mengisi waktu lebih lanjut dengan berbincang pada para pasien, sembari menunggu pukul 08.00 waktu dilaksanakannya upacara.
"Bu, enakkan di kamar tidur," keluh seorang pasien.
"Upacara dulu ya," sahut Nina sembari mengajak pasien untuk bersabar.
"Lebaran ya, Bu? Ini lebaran," tambah peserta upacara lainnya.
Tepat pukul 08.00, upacara pun dimulai. Petugas dan peserta kembali bersiap dalam barisan untuk melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih.
Yang berbeda hanyalah pembacaan Ikrar Jiwa Sehat. Ikrar yang salah satu poinnya berbunyi bahwa mereka juga anak negeri yang ingin sembuh kembali. Di akhir poinnya, mereka berharap didoakan agar segera pulang ke rumah dan mengingat memori yang mereka punya.
"Doakan kami," ucap pembaca teks tersebut.
Setelahnya, lagu nasional pun dikumandangkan. Mereka memulainya dengan mengheningkan cipta sejenak diiringi paduan suara yang menyanyikan lagu Syukur.
Baru kemudian, semarak Hari Kemerdekaan bergema lewat lagu Hari Merdeka (17 Agustus 1945) yang dinyanyikan seluruh peserta upacara.
"Galuh sudah luar biasa. Di Hari Kemerdekaan ini, mari kita berikan kasih sayang kita pada mereka yang membutuhkan," ucapnya.
Upacara yang berlangsung kurang lebih 30 menit ini berjalan dengan khidmat. Peserta dengan tertib mengikuti rangkaian acara. Meski beberapa dari mereka terlihat tak betah berdiri lama-lama.
Sesekali menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan, membungkukkan badan, berjongkok, bergoyang dan lainnya.
Kendati upacara pelaksanaan telah usai, namun warga Galuh masih melanjutkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan sejumlah perlombaan tradisional. Mulai dari lomba tarik tambang, balap karung serta tangkap belut. Kemeriahan perayaan ini pun diramaikan pertunjukan band.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa Ikut Rayakan HUT RI ke-72"
Post a Comment