Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berkata, penyaluran dana desa sejak 2015 pasti berdampak pada banyaknya infrastuktur yang berdiri. Namun, hal itu belum tentu sejalan dengan bergeraknya pertumbuhan ekonomi warga desa.
"Secara fisik (pertumbuhan) pasti ada, tapi kan ada fokus-fokus. Tidak mungkin satu kali anggaran bisa menyeluruh. Mana fokus tahun pertama, kedua, ketiga, teknis mulai (pembentukan) BUMDes, koperasinya, seluruh program prioritas itu adalah kewenangan Kementerian Desa," ujar Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (3/8).
Jumlah dana desa meningkat hingga Rp614 juta pada penyaluran periode 2016. Sementara, tahun ini masing-masing desa diklaim mendapat dana antara Rp800 juta hingga Rp1 miliar dari pemerintah.
Penyaluran dana desa tahun ini memakan dana Rp60 triliun. Jumlah tersebut hendak dinaikkan dua kali lipat pada tahun anggaran 2018.
"Reformasi aparatur desa harus ada, harus ada keberanian. Kalau tidak ada, mau anggaran berapa pun juga tidak bisa maksimal. Perlu inovasi, kreatifitas, untuk menggerakkan masyarakat," tuturnya.
Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu juga ingin ada keterlibatan anak muda dalam mengelola dana desa di wilayah masing-masing. Menurutnya, kemampuan penduduk usia muda memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dapat membawa dampak positif bagi desanya.
"Pendamping desa ya unsur kecamatan, mengkoordinir agar ada konektivitas antar desa, jangan sampai desa nelayan dan pegunungan disamakan pola dan konsepnya," katanya. </span> (osc/osc)
Baca Kelanjutan Pemerintah Kaji Efektifitas Dana Desa Akhir Tahun Ini : http://ift.tt/2hsLgf9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Kaji Efektifitas Dana Desa Akhir Tahun Ini"
Post a Comment