Tempat pertama yang dikunjungi Djarot adalah lokasi binaan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cengkeh, Kota Tua.
Di lokasi tersebut, rencananya akan dibangun tempat penampungan PKL di kawasan Kota Tua. Lokasi tersebut nantinya akan menampung 456 PKL.
Djarot mengatakan, para PKL tidak akan diminta uang sewa. Nantinya, PKL hanya diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp4.000 per hari.
"Kalau dikasih tempat seperti ini kalau tidak bayar retribusi ya keterlaluan," kata Djarot di kawasan Kota Tua, Selasa (12/9).
Lebih lanjut, Djarot menjelaskan pembayaran retribusi tersebut bertujuan agar para PKL mempunyai rasa memiliki terhadap lokasi tersebut.
Djarot juga menyampaikan dengan adanya tempat penampungan untuk PKL, maka mereka dilarang berjualan di luar lokasi yang sudah disediakan.
"PKL di luar kalau ada yang seperti itu langsung digusur, karena ini akan jadi kawasan," ujarnya.
Rencananya tempat penampungan PKL tersebut akan diresmikan pada 5 Oktober mendatang.
|
Lokasi selanjutnya yang dikunjungi oleh Djarot adalah proyek revitalisasi Kalibaru. Di lokasi tersebut sedang dibangun proyek pedestrian.
Proyek tersebut diharapkan dapat digunakan oleh warga Jakarta mulai dari kegiatan berjalan kaki, jogging, hingga untuk bersantai.
"Kami dorong banyak pedestrian, supaya orang Jakarta banyak gerak, kan sudah banyak orang Jakarta malas gerak. (Lebarnya) 9 meter, gede ini," tutur Djarot di Kalibaru.
Lokasi terakhir yang dikunjungi oleh Djarot adalah Kalijodo. Di tempat itu, Djarot meninjau perkembangan pembangunan Masjid Al Mubarokah serta pembangunan konstruksi dudukan untuk tempat peletakan potongan tembok Berlin. Baca Kelanjutan Djarot Tampung PKL di Kota Tua Tanpa Biaya Sewa : http://ift.tt/2wUXJyN
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Djarot Tampung PKL di Kota Tua Tanpa Biaya Sewa"
Post a Comment