Di samping itu, Merah juga akan melaporkan kedua perusahaan tambang batu bara tersebut karena mengabaikan surat teguran dari Dinas ESDM provinsi setempat.
"Ya kami akan kirim surat ke Presiden. Gampang kok. Senin mudah-mudahan sudah bisa kita kirim," kata Merah di depan kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Jumat (8/9).
Merah mengutarakan hal tersebut setelah pihak Kedutaan Besar Jepang enggan menerima surat berisi tuntutan para aktivis yang menggelar aksi protes.Aktivis memang diberi kesempatan untuk masuk ke dalam kantor. Merah lalu mengajak awak media untuk ikut serta. Namun, pihak Kedutaan Besar Jepang menolak.
Merah lalu bersama salah seorang temannya masuk ke dalam. Tak lama, Merah keluar gedung dengan wajah gusar.
"Tapi di dalam mereka tidak mau menerima surat dari kami. Ya saya keluar lagi. Untuk apa?" tutur Merah dengan nada geram.
Merah lalu melakukan aksi lempar surat sebagai buntut kekesalannya karena Kedutaan Besar Jepang tidak bersikap kooperatif.
"Saya akan melempar surat ini sebagai jawaban atas arogansi Kedutaan Besar Jepang," kata Merah yang kemudian melempar amplop cokelat berisi surat ke arah Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta.
Setelah itu, Merah bersama para aktivis membubarkan diri.sejumlah aktivis Jatam menggelar aksi protes di depan kantor Kedutaan Besar Jepang. Salah satu dari mereka melakukan aksi mandi lumpur.
Tindakan itu dimaksudkan sebagai sindirian kepada Pemerintah Jepang yang mensponsori PT Mitrabara Adiperdana dan PT Baradinamika Muda Sukses. Kedua perusahaan itu, menurut para aktivis, telah mencemari sungai Malinau, Malinau, Kalimantan Utara sejak 2010.
Para aktivis mendesak pemerintah Jepang agar mencabut 30 persen saham atas kedua perusahaan itu. </span> (kid)
Baca Kelanjutan Jatam Ingin Adukan Pencemaran Sungai Malinau Kepada Jokowi : http://ift.tt/2gSttxPBagikan Berita Ini
0 Response to "Jatam Ingin Adukan Pencemaran Sungai Malinau Kepada Jokowi"
Post a Comment