"Saya mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk terus berupaya memupuk rasa kemanusiaan, empati, cinta tanah air dan bangsa, serta memperdalam ilmu-ilmu agama secara komprehensif melalui lembaga pendidikan yang kredibel guna membentengi diri pribadi dan keluarga dari radikalisme," katanya di Jakarta, Rabu.
Guna mencegah anggota keluarga terjebak dalam kelompok-kelompok yang mengajarkan paham radikalisme, Bamsoet menyarankan, agar setiap keluarga dan kerabat saling memantau anggota keluarganya, terutama anak-anak.
Baca juga: DPR kutuk aksi teror di Polda Riau
Ia pun meminta pemerintah melalui Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan lembaga terkait lainnya melakukan upaya nyata secara komprehensif guna mempersempit ruang gerak kelompok radikal berkembang di Indonesia.
Selain itu, ia meminta Komisi X DPR RI mendorong tenaga guru melalui dinas pendidikan dapat memberikan pemahaman mengenai ajaran agama yang baik dan benar, serta memberikan pelajaran agama dan Pancasila secara berkesinambungan dalam kurikulum sekolah.
Baca juga: DPR janjikan revisi UU Antiterorisme rampung Juni
"Sasarannya memberikan pendidikan agama yang benar, sekaligus moral dan budi pekerti, sehingga terbentuk revolusi mental yang terintegrasi dan tidak salah paham," katanya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga meminta pemerintah melalui lembaga terkait terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya pencegahan paham radikal sejak dini di lingkungan keluarga.
Baca juga: DPR desak pemerintah sepakati materi RUU Terorisme
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bamsoet: Pelibatan keluarga fenomena baru aksi teroris"
Post a Comment