Mengabaikan permintaan sekutu-sekutunya sendiri, Trump memutuskan keluar dari kesepakatan internasional dengan Iran yang ditandatangani akhir 2015 sehingga meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah dan memicu ketidakmenentuan dalam pasokan minyak dunia justru pada masa pasar minyak sudah lesu.
Minyak mentah Brent menyentuh level tertingginya sejak November 2014 pada 77,20 dolar AS per barel. Kontrak minyak patokan ini naik 2,15 dolar AS per barel atau lebih dari 2,8 persen, menjadi 77,00 dolar AS sampai pukul 07.30 GMT atau 14.30 WIB tadi.
Minyak mentah ringan AS juga naik 1,90 dolar AS per barel atau hampir 2,8 persen pada 70,96 dolar AS, hampir satu level pada tingkat yang dicapai akhir 2014.
Di China, pembeli utama minyak Iran, kontrak minyak berjangka Shanghai menyentuh angka tertinggi sejak diluncurkan akhir Mei tahun lalu.
"Ekspor minyak Iran ke Asia dan Eropa hampir pasti turun tahun ini dan memasuki 2019 karena beberapa negara akan mencari alternatif demi mencegah masalah dengan Washington dan karena sanksi memang mulai menggigit," kata Sukrit Vijayakar, direktur konsultan energi Trifecta seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Sindir AS, China bilang pakta nuklir Iran harus dipatuhi semua pihak
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Buntut AS keluar dari pakta nuklir Iran, harga minyak melambung"
Post a Comment