"Ingat terdapat perbuatan yang merusak ibadah kita," kata Nasaruddin selaku penceramah jelang Shalat Tarawih perdana menggantikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum tapi juga mempuasakan indera.
Dalam kaitan puasa indera, Imam Besar Masjid Istiqlal mengajak umat agar disiplin membiasakan mata agar tidak melihat aurat yang dapat merusak pahala puasa.
Telinga, kata dia, jangan larut dalam gosip. Puasa itu seharusnya menghindari bicara dari hal yang tidak penting.
Maka, lanjut doa, saat Ramadhan yang seiring dengan massa kampanye agar umat juga menjaga ucapan.
"Hati-hati jangan kepentingan sesaat tidak kita peroleh pahala Ramadhan," kata dia.
Perlu juga, kata dia, untuk seksama mengeluarkan pernyataan. Jemari juga harus berpuasa mengetik pesan di telepon selular dari hal-hal yang tidak selaras dengan keberagamaan dan menimbulkan mudharat.
"Pikiran juga harus berpuasa seperti pikiran kotor. Hati kita juga harus bisa berpuasa. Mari evaluasi hidup kita," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi solat tarawih di Istiqlal
Baca juga: Jamaah Tarawih hari pertama Ramadhan Masjid Istiqlal membludak
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Imam Besar Istiqlal : Puasakan diri dari madharat"
Post a Comment