Harga rumah naik sebesar 6,0 persen secara tahunan pada Juli, lebih lambat dari kenaikan Juni, menurut indeks nasional S&P Case-Shiller nasional, Selasa (25/9).
Indeks 20 kota naik 5,9 persen secara tahunan, turun dari pertumbuhan 6,4 persen pada Juni. Indeks 10 kota naik 5,5 persen secara tahunan, turun dari pertumbuhan 6,0 persen di bulan sebelumnya.
Indeks Keyakinan Konsumen The Conference Board meningkat menjadi 138,4 pada September, meningkat dari 134,7 pada Agustus. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Para investor juga terus mengawasi pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS, karena bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga setelah mengakhiri pertemuannya pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,06 persen menjadi 94,1330 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1767 dolar AS dari 1,1758 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3186 dolar AS dari 1,3118 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7249 dolar AS dari 0,7256 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,93 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,71 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9649 franc Swiss dari 0,9632 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2950 dolar Kanada dari 1,2940 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar sedikit melemah di tengah data terbaru ekonomi AS
Baca juga: Analis: Rupiah diperkirakan tidak tembus Rp14.900
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar melemah di tengah penantian kebijakan The Fed"
Post a Comment