Penolakan itu dilakukan pada pintu masuk Pasaman Barat tepatnya di jalan lintas Sinuruik-Talu Kecamatan Talamau dengan membentangkan spanduk pada Minggu siang.
Rencananya peserta kirab itu akan singgah mengadakan kegiatan di Pasaman Barat setelah melaksanakan kegiatan di Tapus Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman.
Namun, kirab dari GP Ansor tersebut akhirnya tidak jadi masuk ke Pasaman Barat tetapi langsung menuju Bukitinggi dari Lubuk Sikaping.
Pantauan di lapangan, massa yang menolak itu berasal dari Ormas Islam, Pemuda Muhammadiyah dan Lembaga Swadaya Masyarakat Pekat IB.
Kemudian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pasaman Barat, Majelis Mujahidin Pasaman Barat, FKPP Pasaman Barat menolak kedatangan rombongan GP Ansor dari Jakarta.
Mereka tidak setuju dengan sebutan Islam Nusantara, sebab Islam sudah jelas Islam Rahmatan Lil Alamin.
Tampak juga dalam Ormas Islam tersebut massa Front Pembela Islam (FPI) Sumbar, dan massa berseragam Paga Nagari Agam dan Ormas kabupaten /kota Sumbar, berbaur dengan Ormas Islam Pasaman Barat.
Tampak hadir juga dalam kerumunan massa tersebut tokoh masyarakat Pasaman Barat, Baharuddin R yang juga mantan Bupati Pasaman Barat, Ketua Dewan Syuro NU Pasaman Barat Syawal Syura.
Menurut Syawal Syura pihaknya tetap komitmen menjaga kemajemukan di Pasaman Barat dengan menjaga situasi tetap kondusif.
Di pintu masuk Pasaman Barat tersebut, ratusan Ormas Islam dikawal ketat oleh jajaran Polres Pasaman Barat dengan bersenjata lengkap yang langsung dipimpin Kapolres Pasaman Barat, AKBP Iman Pribadi, Waka Polres Kompol Hendri Coa beserta jajaran.
"Apapun kegiatan positif kita siap melakukan pengamanan. Buktinya kita selalu siaga mengerahkan anggota agar suasana berjalan dengan tertib dan aman," kata Kapolres.
Polres berkepentingan agar terciptanya suasana damai dan tertib di Pasaman Barat, apalagi menjelang Pemilu 2019.*
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasaman Barat tolak Kirab Satu Negeri"
Post a Comment