"Kita usahakan sampai bulan Maret 2019, artinya proses (pembangunannya) 8 bulan. Jadi sekarang sisa 6 bulan," kata Jusuf Kalla di kantor Gubernur NTB usai melakukan kunjungan ke sejumlah titik lokasi pembangunan hunian tetap di Kota Mataram, Minggu.
Pemerintah, jelasnya, menargetkan pembangunannya dengan mendorong peran seluruh pihak yang terlibat, terutama pengusaha BUMN maupun lokal yang ditunjuk sebagai aplikator pembangunan.
"Tidak ada yang lain yang kita bicarakan hanya percepatan. Karena itu semuanya harus dilipatgandakan, aplikator yang membuat tiang-tiang beton itu juga harus dipercepat dari yang ada sekarang," ujarnya.
Begitu juga diharapkan kepada peran serta masyarakat, khususnya yang terdampak gempa untuk ikut membantu pemerintah dalam upaya percepatan pembangunannya.
"Pemerintah memberikan dana untuk membelikan bahan, kemudian dikerjakan bersama. Itu lah kenapa timbul peran kelompok masyarakat agar dia bergotong royong," ucapnya.
Berdasarkan data sementara sampai Oktober 2018, jumlah kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal sebanyak 204.449. Dalam rinciannya, terdapat 83.808 rusak berat, 44.566 rusak sedang dan 76.075 rumah warga hanya rusak ringan.
Baca juga: Produser Upin Ipin sumbang Rp542 juta untuk NTB
Baca juga: NTB manfaatkan kayu sitaan untuk rekonstruksi bangunan terdampak gempa
Baca juga: Pemerintah pangkas syarat pencairan bantuan korban gempa NTB
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Virna P Setyorini
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wapres: realisasi hunian di NTB tuntas Maret"
Post a Comment