Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat, mengatakan permintaan dolar AS yang cenderung menurun menjelang tutup tahun menjadi salah satu faktor yang menopang rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS.
"Rupiah cenderung menguat karena menurunnya permintaan dolar AS dan kesempatan bagi Bank Indonesia untuk melakukan intervensi," katanya.
Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.520 hingga Rp14.550 per dolar AS pada akhir pekan ini (Jumat, 28/12).
"Di hari terakhir perdagangan rupiah menguat walaupun mata uang kuat Asia seperti dolar Hong Kong, dan dolar Singapura bergerak melemah terhadap dolar AS," katanya.
Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova mengatakan pelemahan dolar AS juga dipicu oleh ekspektasi negatif pelaku pasar terhadap perekonomian Amerika Serikat.
"Kebijakan shutdown sebagian pemerintahan AS akan membuat perekonomian AS bisa terganggu. Kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung melirik negara berkembang dengan prospek ekonomi yang positif, seperti Indonesia," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah terapresiasi seiring turunnya permintaan dolar"
Post a Comment