
Powell mengatakan pada Jumat (4/1) bahwa bank sentral akan tetap sabar dalam menaikkan suku bunga pinjaman acuannya. Dia menekankan langkah The Fed di masa depan akan tergantung pada "bagaimana ekonomi berkembang".
Sementara itu, data pekerjaan yang positif juga membantu mengurangi kekhawatiran bahwa ekonomi AS berisiko tergelincir ke dalam resesi selama dua tahun ke depan.
Total penggajian (payroll) pekerjaan non pertanian AS meningkat sebesar 312.000 pada Desember, melebihi ekspektasi pasar, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Jumat (4/1).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,13 persen menjadi 96,1871 pada akhir perdagangan.
Laporan Xinhua menyebutkan pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1398 dolar AS dari 1,1391 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2740 dolar AS dari 1,2629 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7116 dolar AS dari 0,7002 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,52 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,75 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9864 franc Swiss dari 0,9885 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3394 dolar Kanada dari 1,3480 dolar Kanada.
Baca juga: Bursa Wall Street melonjak, Fed isyaratkan perlambatan pengetatan moneter AS
Baca juga: Harga minyak dunia naik pasca-ketegangan perdagangan AS-China reda
Baca juga: Harga emas turun, investor puas dengan lonjakan pasar saham
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar melemah dipicu pernyataan "dovish" Ketua Federal Reserve"
Post a Comment