Ditemui di Jakarta, Rabu, Thomas menjelaskan hingga Oktober 2018, tercatat delapan perusahaan telah menikmati fasilitas tax holiday dengan total investasi mencapai Rp161,3 triliun.
"Menurut saya, masih banyak peluang untuk menawarkan insentif yang jauh lebih agresif karena sekarang kita mesti rebutan dengan negara saingan seperti Vietnam, Thailand dan bahkan Malaysia," katanya.
Menurut Tom, sapaan akrab Thomas, negara-negara tetangga saingan Indonesia itu memiliki kinerja yang lebih baik dalam menarik investasi global belakangan ini.
Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja lebih keras lagi pada tahun ini setelah capaian realisasi investasi pada 2018 yang cukup mengecewakan karena tidak memenuhi target.
"Jadi kita mesti keluarin lagi inovasi baru atau terobosan baru unUik menstimulasi gelombang insentif baru," katanya.
Tom mencontohkan insentif fiskal yang tengah dibahas oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yakni super deduction tax atau pengurangan pajak 200 persen untuk industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi.
"Pak Menperin tadi menyampaikan insentif fiskal untuk melatih vokasi, melatih pekerja kita supaya kemampuan dan keterampilannya meningkat seiring dengan industri tinggi. Kalau tidak, pekerja kita akan ketinggalan, tidak sanggup menghadapi permesinan yang makin digital," ujarnya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tom Lembong sebutkan masih banyak peluang untuk agresifkan insentif investasi"
Post a Comment