Ditemui di salah satu hotel di Jakarta, Rabu, usai bertemu dengan petinggi-petinggi klub peserta Liga 1 Indonesia, Dirk menyebut setidaknya ada dua hal yang membuat kebijakan pemunduran jadwal itu diambil.
"Pertama, ini karena permintaan klub. Kami mengantisipasi persoalan keamanan seperti saat Persija melawan Ceres Negros kemarin di Piala AFC 2019 yang sempat tidak diizinkan dan berlangsung tanpa penonton," ujar Dirk.
Pria yang juga menjabat anggota komite eksekutif PSSI ini tidak ingin pernyataannya itu diartikan sebagai bentuk ketidakamanan Liga 1.
Menurut Dirk, alasan tersebut hanya sebagai antisipasi dari pihak klub terkait kemungkinan laga awal liga berlangsung tanpa penonton.
Argumentasi kedua dari LIB tentang pemunduran jadwal Liga 1 2019 adalah terkait dengan sponsor. LIB mengaku sponsor sudah ada, tetapi tetap berharap ada penambahan.
"Mundurnya jadwal membuka peluang kami untuk melakukan pembicaraan dengan sponsor tambahan," kata Dirk.
Dengan perubahan jadwal itu, LIB segera mengatur kembali detail jadwal pertandingan yang sebelumnya sudah diberikan ke klub dalam bentuk konsep.
Namun, ia memastikan Liga 1 Indonesia tetap berakhir pada Desember 2019 seperti rencana semula.
"Kalau mundur ke Januari 2020, misalnya, klub akan dirugikan karena ada pemain yang dikontrak selama satu musim yang berakhir Desember 2019. Lalu pendaftaran klub ke turnamen AFC juga akan mepet," tutur Dirk.
Walau Liga 1 Indonesia 2019 diundur, LIB memastikan Liga 2 Indonesia 2019 tetap berlangsung pertengahan Juni 2019.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pembukaan Liga 1 2019 mundur sepekan"
Post a Comment