"Kalau hasilnya positif dari Osaka Summit tentunya adalah akan adanya sentimen positif dan koreksi positif dari pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Dodi di Jakarta, Jumat.
Dodi mengharapkan pertemuan antara pemimpin dua negara adidaya yang sedang berseteru akibat perang dagang bisa menghasilkan keputusan yang kondusif bagi perekonomian global secara keseluruhan.
"Harapannya masih 50-50, tapi dalam perkembangan terakhir, positifnya sudah muncul bahwa kemungkinan akan ada kesepakatan yang mengarah ke penyelesaian," katanya.
Menurut dia, perundingan yang berakhir damai bisa memberikan angin segar terhadap pulihnya kegiatan perdagangan internasional karena permintaan global dapat kembali menguat dan harga komoditas tidak lagi berfluktuasi.
"Beberapa negara emerging yang sekarang terkena pengaruh melambatnya ekspor akan terbantu, termasuk Indonesia. Kalau ekspor terbantu, akan mendorong kembali membaiknya permintaan domestik, konsumsi dan investasi," ujar Dodi.
Selain itu, tambah dia, sentimen positif dari kondisi dalam negeri, usai keputusan dari Mahkamah Konstitusi, juga bisa memberikan dampak jangka panjang terhadap masuknya investasi dan peningkatan arus modal ke Indonesia.
"Keputusan tersebut tentu bakal memberikan sentimen bagus bagi kondisi ekonomi. Hal ini karena bisa memberikan kepastikan hukum sehingga membuat investor tidak lagi wait and see," kata Dodi.
Baca juga: Xi Jinping janjikan kerja sama menguntungkan dengan Indonesia
Baca juga: Uni Eropa peringatkan soal dampak perang dagang
BI Malang alokasikan Rp53 miliar penukaran uang baru
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI: pelaku pasar global tunggu hasil positif dari pertemuan AS-China"
Post a Comment