“Melalui UK Export Finance, kami sangat ingin mendukung proyek infrastruktur (di Indonesia),” kata Walikota untuk Pusat Finansial Kota London Peter Estlin dalam wawancara terbatas dengan beberapa media di Jakarta, Rabu.
Proyek infrastruktur yang akan diajukan untuk mendapatkan bantuan dana ini harus melibatkan perusahaan asal Inggris, untuk juga mendorong peningkatan kerja sama kedua negara.
“Jadi salah satu syaratnya adalah 20 persen dari aktivitas (pembangunan infrastruktur) yang terjadi di sini harus melalui kemitraan dengan pelaku bisnis Inggris, sedangkan 80 persen lainnya bisa berasal dari pasar domestik,” tutur Estlin.
Perusahaan Inggris yang dimaksud tidak harus perusahaan konstruksi, tetapi bisa perusahaan yang bergerak di sektor layanan hukum atau sektor lain yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur.
“Kami akan membantu pembiayaan infrastruktur ini dengan sebagian besar bermitra dengan bank (lokal) agar secara efektif dapat mendukung lebih banyak proyek,” kata Estlin.
Estlin berkunjung ke Jakarta pada 10-11 Juli 2019 untuk memperkuat hubungan kerja sama keuangan antara Inggris dan Indonesia.
Dalam kunjungannya, Estlin didampingi oleh perwakilan dari London Stock Exchange Group dan London Market Group, dan dijadwalkan berdiskusi dengan pemerintah, pembuat kebijakan dan para pemimpin industri tentang kerja sama keuangan hijau (green finance) dan keuangan syariah.
Baca juga: Penjaminan Infrastruktur Indonesia kerja sama penjaminan syariah
Baca juga: Walikota Korporasi London ke Jakarta bahas keuangan hijau dan syariah
Baca juga: Investor di Forum Infrastruktur London lirik potensi ekonomi Jabar
Presiden ingin Tol Manado-Bitung selesai 2020
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "London alokasikan Rp52,9 triliun biayai infrastruktur Indonesia"
Post a Comment