"Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke. Seharusnya kita bersyukur. Kita luar biasa di bawah naungan Pancasila," kata Bupati Puncak Willem di Padang, Kamis.
Persoalan yang terjadi dengan mahasiswa Papua di Kota Malang, menurut dia, bagian dari dinamika demokrasi.
Ia meminta penegak hukum bisa tegas menindak oknum yang mencoba meruntuhkan keutuhan Indonesia agar persoalannya tidak menyebar.
Menurut dia, pandangan dari segelintir orang yang mengatasnamakan Papua tidak berarti pandangan semua orang Papua. Hanya media sosial yang membuatnya "membesar".
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan generasi muda Papua yang kuliah di Malang adalah yang terbaik.
Dia berharap, semua bisa lulus dengan baik dan ikut membangun bangsa.
Ia optimistis persatuan Indonesia dalam suatu kebhinekaan sebagai keniscayaan sehingga semua saling mengisi dan menguatkan.
"Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Papua, tidak ada Indonesia kalau tidak ada Malang. Bersama-sama kita menjadi Indonesia," kata dia.
Dua kepala daerah itu hadir di Padang untuk menerima penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) Koran Sindo dan sindonews.com.
Baca juga: Tokoh lintas suku-agama Wondama berkomitmen jaga keragaman
Baca juga: Pemkot Makassar dorong Deklarasi Damai anak-anak Papua-Ormas Sulsel
Baca juga: Presiden instruksikan Kapolri tindak tegas pelaku rasisme
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bupati Puncak-Wali Kota Malang sampaikan pesan damai dari Padang"
Post a Comment