Search

Peningkatan aktivitas gempa zona megathrust Bengkulu perlu diwaspadai

Karena itu, masyarakat wajib memahami evakuasi mandiri dengan menjadikan gempa kuat yang dirasakan di pesisir sebagai peringatan dini tsunami,

Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Mitigasi dan Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi dam Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan peningkatan aktivitas gempa di zona megathrust Bengkulu yang ditandai dengan dua gempa bumi yang terjadi pada Selasa (15/10) perlu diwaspadai dengan meningkatkan edukasi mitigasi.

"Setiap peningkatan aktivitas gempa di wilayah ini patut kita waspadai, karena di zona ini memiliki catatan sejarah gempa besar dan memicu tsunami pada masa lalu," ujar Daryono di Jakarta, Selasa.

Gempa dengan magnitudo 5,9 dengan episenter di laut pada jarak 154 km arah Baratdaya Bengkulu terjadi pada Selasa (5/10) pukul 05.23 WIB. Gempa kedua dengan magnitudo 5,0 terjadi pukul 10.00 WIB dengan episenter juga di laut terletak pada jarak 152 km arah Baratdaya Bengkulu.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 di Enggano-Bengkulu tak berpotensi tsunami

Kedua gempa tersebut, menurut Daryono berkedalaman dangkal di zona megathrust, yaitu zona subduksi landai yang merupakan bidang kontak antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Titik hiposenter kedua gempa berada di bawah punggungan busur luar (outer arc ridge) dari sistem subduksi Sumatera.

Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri mekanisme gempa megathrust.

Guncangan gempa yang pertama dirasakan cukup kuat dalam skala intensitas III-IV MMI di Seluma, dan di Kepahiang III MMI. Beberapa warga Bengkulu hingga Seluma sempat berlarian ke luar rumah akibat terkejut guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,4 landa barat daya Enggano Bengkulu

Berdasarkan catatan sejarah, gempa besar pernah terjadi di Bengkulu pada 1833 dengan magnitudo 8,9. Selanjutnya adalah gempa kuat Bengkulu yang terjadi berturut-turut pada 12 September 2007 berkekuatan magnitudo 8,5 dan 13 September 2007 dengan magnitudo 7,9. Untuk diketahui, wilayah pesisir Bangkulu merupakan kawasan rawan tsunami.

"Karena itu, masyarakat wajib memahami evakuasi mandiri dengan menjadikan gempa kuat yang dirasakan di pesisir sebagai peringatan dini tsunami. Selain itu tata ruang pantai perlu diperhatikan dengan berbasis risiko bencana tsunami," jelasnya.

Masyarakat juga perlu terus mendapatkan edukasi mitigasi terkait cara selamat saat terjadi gempa bumi dan tsunami, selain juga memahami pentingnya bangunan tahan gempa bumi. Semua ini penting untuk diwujudkan agar masyarakat dapat merasa aman hidup di daerah rawan bencana.

Baca juga: BNPB: 29 sensor deteksi tsunami tidak berfungsi

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Hendra Agusta
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Let's block ads! (Why?)

https://www.antaranews.com/berita/1113406/peningkatan-aktivitas-gempa-zona-megathrust-bengkulu-perlu-diwaspadai

Bagikan Berita Ini

1 Response to "Peningkatan aktivitas gempa zona megathrust Bengkulu perlu diwaspadai"

  1. Promo Fans^^poker :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis

    ReplyDelete

Powered by Blogger.