Presiden Jokowi disambut Menteri Energi UEA setelah terbang 8 jam

Abu Dhabi (ANTARA) - Presiden Joko Widodo disambut Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei saat tiba di Abu Dhabi setelah terbang selama lebih 8 jam dari Jakarta untuk memulai kunjungannya ke Uni Emirat Arab (UEA).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Terminal Kepresidenan Bandar Udara Internasional Abu Dhabi pukul 13.55 waktu setempat setelah terbang lebih dari 8 jam bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta, Minggu pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Cuaca saat kedatangan berkisar 19 derajat Celcius dengan angin bertiup relatif kencang bahkan sinar matahari cenderung terik.

Setiba di Bandara Internasional Abu Dhabi tersebut, Presiden Jokowi disambut oleh Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei.

Sejumlah pejabat yang juga menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan yakni Dubes RI di Abu Dhabi Husni Balqis dan Ibu Farida Husni Balqis, Athan RI Riyad Brigjen TNI Erlangga Said Karim dan Ibu Rima Mariana Saka.

Suasana penuh kehangatan langsung menyambut saat Presiden Jokowi dan rombongan tiba di tempat tersebut. Presiden Jokowi terlihat bersalaman penuh rasa keakraban dengan Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei.

Presiden Jokowi kemudian menuju tempatnya bermalam dalam kunjungan kenegaraan di UEA yakni di Emirat Palace.

Rencananya ia akan langsung melaksanakan sejumlah agenda penting pada sore harinya sekitar pukul 17.20 waktu setempat menuju Istana Kepresidenan Qasr Al Watan.

Di Istana sejumlah agenda kenegaraan termasuk pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kedua negara dalam berbagai bidang.

Turut serta dalam rombongan Presiden dari Jakarta di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Sementara sejumlah menteri dan pejabat lain telah lebih dahulu berada di Abu Dhabi dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi tersebut.

Let's block ads! (Why?)