"Kami kan tidak bisa Jakarta sebagai kota terbuka, makanya saya sampaikan terbuka dalam tanda kutip. Silahkan datang ke sini tapi yang punya keterampilan. Sehingga di sini tidak menjadi pengangguran," ucapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (25/6).
Sementara bagi masyarakat yang tidak memiliki keterampilan, harus mau bekerja di sektor informal. Dengan demikian, pertambahan pendatang tidak menambah beban kependudukan di Jakarta.
Sudah bukan hal baru jika tradisi mudik Lebaran biasanya akan menambah kepadatan penduduk Jakarta usai hal itu dilakukan. Faktor utamanya karena banyak masyarakat yang membawa serta sanak saudaranya untuk menetap di Jakarta atau mencari pekerjaan.
Hal itu juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang menambah jumlah pengangguran di ibukota. Djarot mengaku, berdasarkan penghitungan kependudukan, Jakarta tergolong sudah terlalu padat.
"Idealnya Jakarta itu 7,5 juta jiwa tapi sekarang sudah 10,2 juta jiwa itu kalau malam hari sedangkan siang hari 14,5 jiwa. Kita hitungnya harus yang siang jangan malam, jadi kalau penduduk Jakarta 7,5 juta paling enggak pada malam hari, siang hari diprediksi sekitar 10-11 juta, ini beban ya," ucapnya.
Kepadatan penduduk di Jakarta, Djarot mengatakan, menyangkut persoalan ruang gerak, tempat berpijak untuk bisa hidup, transportasi, dan lapangan pekerjaan.
Berdayakan daerah
Djarot mengatakan, solusi untuk ketrampilan masyarakat berasal dari daerahnya masing-masing. Di setiap daerah dapat diberdayakan untuk menciptakan lapangan kerja.
Meski demikian, Djarot mengatakan, pemerintah Jakarta juga tetap mencoba menangani angka pengangguran ini. Diantaranya dengan membuka lapangan kerja padat karya seperti PPSU (Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum). Selain itu, ada juga pemberian keterampilan dan membina pengusaha - pengusaha kecil.
"Tapi kalau setiap tahun datang yang baru-baru, maaf ya, daya beban kota itu ada batasnya. Makanya, zaman Pak Ali Sadikin dulu, orang datang ke Jakarta boleh tapi harus bayar uang jaminan 3 bulan. Kalau dia tidak bisa dapat kerja maka dia harus balik ke daerahnya dengan uang jaminan itu," ucapnya. (eks)
Baca Kelanjutan Djarot Ajukan Syarat Agar Pendatang Tak Tambah Beban Jakarta : http://ift.tt/2t8xkvaBagikan Berita Ini
0 Response to "Djarot Ajukan Syarat Agar Pendatang Tak Tambah Beban Jakarta"
Post a Comment