GNPF Sebut Jokowi Janjikan Penegakan Hukum Tanpa Pelanggaran

Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Kapitra Ampera menyebut Presiden Joko Widodo menjanjikan penegakkan hukum akan dilakukan tanpa melanggar hukum. Pernyataan Jokowi itu disampaikan saat bertemu perwakilan GNPF-MUI, Minggu (25/6) siang di Istana Merdeka.

"Tidak boleh ada penegakan hukum yang melanggar hukum. Ini membuat kami lega karena Presiden antusias menyampaikannya," kata Kapitra di Kompleks Istana Kepresidenan, Minggu (25/6).

Sementara itu Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir menyatakan, pertemuan bersama Jokowi, terutama saat Idulfitri, telah dinantikan selama ini. Apalagi dalam beberapa demonstrasi yang digelar GNPF-MUI, pertemuan dengan Jokowi tidak terlaksana.

“Ini hal-hal yang selama ini menjadi harapan kami, jadi lebih cair suasananya karena terkait dengan suasana lebaran, beda dengan suasana demo," tutur Nasir.

Menurutnya, pertemuan hari ini lebih bersifat silaturahmi. Dalam pertemuan tidak dibahas hal-hal teknis seperti rekonsiliasi usai Pilkada DKI Jakarta lalu.

Pertemuan Jokowi dan GNPF-MUI bisa dibilang mendadak. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menuturkan, keinginan GNPF MUI bertemu Jokowi dijembatani Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan dibantu Menko Polhukam Wiranto.

Keinginan itu muncul sebab Jokowi sejak pagi hingga pukul 11.00 WIB membuka pintu istana bagi seluruh masyarakat yang ingin bersilaturahmi. Sementara itu, GNPF MUI datang setelah waktu yang ditentukan.

Saat itu, usai open house, Jokowi berada ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jalan Teuku Umar, Menteng.

"Akhirnya Pak Presiden dari TU (Teuku Umar) kembali lagi ke sini (Istana). Jadi Pak Presiden menerima silaturahmi dari Pak (Bachtiar) Nasir," kata Pratikno.

Pratikno menekankan, Jokowi menerima kunjungan GNPF MUI sebab hari ini merupakan Idulfitri waktu untuk bersilaturahmi dengan semua. (sur)

Let's block ads! (Why?)