Stephanie tak sendiri mengalaminya. Para pekerja PT Kereta Api Indonesia memang jadi tumpuan untuk memastikan arus mudik menggunakan kereta berjalan lancar di saat lebaran.
Sampai awal pekan ini, lebih dari 310 ribu penumpang diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen sementara dari Stasiun Gambir 190 ribu lebih.
Tak heran PT KAI mengeluarkan kebijakan yang meniadakan libur sebagian pegawainya pada saat momen tertentu, khususnya lebaran.
"Memang tidak boleh pas lebaran, dan ini tahun kelima tidak ikut lebaran (sama keluarga)," kata Stephanie kepada CNNIndonesia.com di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/6).
|
"Ya libur biasanya itu tiga hari, kalau mau dapat lebih ya diakali pakai tukar shift sama teman," ujanya.
Kata Stephanie, keluarga tidak pernah melarangnya selalu absen di hari raya. Tetapi rasa sedih mau tak mau tetap terasa ketika ia sedang menjalani tugas.
"Saya saja sih paling yang kadang-kadang sedih," ungkapnya.
Sisi lain, ia menuturkan, bekerja saat lebaran ternyata memiliki cerita tersendiri dan sedikit menghibur. Salah satunya, memantau kesibukan para pemudik, calon penumpang kereta. "Tapi melihat begini, seru saja ramai orang," kata dia.
Stephanie sendiri tidak mengetahui jika kerja-kerasnya selama lebaran ini akan berbuah insentif tertentu. Hanya saja, dari tahun ke tahun, ia biasanya mendapatkan gaji ke-13.
"Kalau insentif kaya gitu sih saya tidak tahu, belum ada omongan. Tapi Juli nanti ada gaji ke-13," kata dia.
Terpisah, Manajer Senior Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Suprapto mengatakan, PT KAI sebenarnya tak sendiri dalam melayani saat lebaran. Setiap tahunnya, mereka bekerja sama mendapat tambahan personel dari anggota komunitas pecinta kereta api, pramuka, sukarelawan dari humas, hingga tenaga dari pegawai honor harian.
Soeprapto berujar, tenaga yang dikeluarkan selama lebaran tidak akan terbuang cuma-cuma dan akan ada insentif khusus kepada mereka yang berpartisipasi.
"Nanti ada insentif ya khusus bagi operasional, terkait tugas lebaran. Nanti ada itu semacam uang lembur," kata dia.
|
Di sela-sela bekerja di hari raya, Stephanie masih menyimpan harapan yaitu masih bisa melaksanakan tugas seperti ini ketika lebaran tahun depan datang. Saat ini, sebagai pegawai kontrak, statusnya di masa depan memang belum dipastikan.
Walau sudah bekerja hampir lima tahun, ia mengaku masih berstatus karyawan tidak tetap di PT KAI. Bahkan, ia menuturkan, posisinya akan digantikan petugas baru setelah empat tahun masa kontraknya habis. Ia menyebut karyawan seperti dirinya menghadapi sistem seperti itu.
"Iya ini lebaran terakhir, akhir tahun selesai. Saya sebenarnya ingin kejelasan status aja. Sudah lama, tapi enggak ada pertimbangan apa-apa," ucapnya.
Stephanie menuturkan, harapan demikian bukan hanya ungkapan pribadi, tapi juga rekan-rekannya. Mengingat, sudah banyak pengorbanan yang dilakukan, mulai dari waktu hingga hal pribadi selama bekerja dengan waktu takssebentar.
Ia tidak ingin seperti rekan terdahulunya. Menunggu dan berharap menjadi seorang karyawan, tetapi masa kontrak terlanjut habis.
"Harapannya ingin diangkat, ada kejelasan status. Namanya juga sudah sejak lama, masa enggak ada kejelasan sih," kata Stephanie. (vws)
Baca Kelanjutan Harapan dari Mereka yang Lima Tahun Tak Berlebaran : http://ift.tt/2s4hYErBagikan Berita Ini
0 Response to "Harapan dari Mereka yang Lima Tahun Tak Berlebaran"
Post a Comment