Search

Khotbah Bachtiar Nasir: Umat Islam Takkan Makar

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir menegaskan umat Islam tidak akan makar atau melakukan tindakan inkonstitusional.

Hal ini dia sampaikan dalam materi khotbah Salat Idulfitri dengan tema 'Jangan Berikan yang Sisa untuk Islam' di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (25/6).

Bachtiar menyatakan, umat Islam sudah menyepakati konsep Indonesia sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan sebagai negara hukum.

"Kita sudah sepakat, bahwa negara ini bersistem demokrasi. Sehingga umat Islam dengan gerakannya sudah menyepakati tidak akan makar atau menggulingkan pemerintahan di tengah jalan," kata Bachtiar.


Hanya saja, Bachtiar tetap mengingatkan bahwa cara untuk merebut kekuasaan harus sesuai dengan konstitusi

"Karena kita sepakat Indonesia negara demokrasi berdasarkan hukum, maka silakan rebut kekuasaan dengan cara konstitusional dalam demokrasi," katanya.

Selain itu, dengan berlandaskan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Bachtiar mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba membawa kemusyrikan dan paham komunisme ke Indonesia.

"Karena itu bertentangan dengan Pancasila, berapapun uangnya si komunis itu. Tidak akan pernah boleh mengintervensi ideologi negara kita yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa," ucap dia.

"Ini sudah kita sepakati bahwa Indonesia punya UUD 1945 dan kita sudah sepakat bahwa di tengah keberagaman kita punya moto Bhinneka Tunggal Ika dan ini sudah kita sepakati di awal khotbah," lanjutnya.


Aksi 212 dan Bangkitnya Islam di Indonesia

Dalam khotbahnya, Bachtiar juga menyinggung kebangkitan umat dan persaudaraan Islam di Indonesia, terutama setelah aksi bela Islam 212 dan Pilkada DKI Jakarta.

Soal indikasi kebangkitan, Bachtiar mengambil contoh adanya peningkatan jumlah jemaah yang melaksanakan iktikaf di masjid selama Ramadan, maupun yang memberikan zakat. Demikian pula dengan peningkatan peserta salat subuh di berbagai masjid.

"Bukan cuma masjid Al-Azhar yang iktikafnya meningkat 100 persen. Rata-rata peningkatan jemaah iktikaf, sampai 100 persen, bahkan di beberapa masjid meningkat 200 persen. Ini pertanda, jangan salah paham dengan kondisi ini," ujar Bachtiar.

"Tidak ada lembaga atau seorang pun yang mengerakan ini karena ini ibadah. Dan peningkatan jemaah subuh, dan ini salat yang paling berat bagi orang munafik."

Bachtiar juga menyatakan hasil survei Pilkada DKI Jakarta yaitu pemilih politik paslon secara identitas --artinya secara agama-- meningkat 40 persen. Ini disebutnya sebagai modal sosial politik bagi umat Islam ke depan.

"Dan di sini umat Islam memainkan peran pentingnya dan harus kembali kesepakatan dasar yang saya sebutkan di awal, bahwa Islam masuk ke Indonesia dalam damai dan tidak mengangkat pedang kecuali mengusir penjajah. Dan kita sudah sepakat bahwa Indonesia negara hukum, demokrasi, dan berdasarkan Ketuhanan Yang mahEsa dan UUD 1945," kata dia.


Seperti diketahui, Bachtiar merupakan salah satu tokoh yang banyak terlibat dalam Aksi Bela Islam dari Oktober hingga Desember untuk mengawal Fatwa MUI mengenai pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap menodakan agama.

Lantas, Bachtiar juga ikut terjerat sebagai saksi kasus pencucian uang di tengah penangkapan beberapa tokoh yang diduga akan makar di aksi 212.

Sebagai pimpinan, Bachtiar juga termasuk tokoh kunci dalam GNPF-MUI selain pentolan FPI, Rizieq Shihab.

(vws)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Khotbah Bachtiar Nasir: Umat Islam Takkan Makar : http://ift.tt/2sOLX4l

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Khotbah Bachtiar Nasir: Umat Islam Takkan Makar"

Post a Comment

Powered by Blogger.