S. Yugo Hindarto , CNN Indonesia
"Benar, kami dapat informasi dari Puskesmas Kimaan, peristiwa itu berlangsung sejak Senin (26/6)," kata Kepala Dinas Kesehatan Merauke, dr Adolof Bolang ketika dikonfirmasi dari Jayapura, seperti dilansir Antara, Jumat (30/6).
Kata dia, jumlah balita penderita diare meningkat terutama di tiga kampung dari 14 kampung yang terserang diare di Distrik Kimaam. Bahkan, menurut dia, satu orang balita dikabarkan meninggal.
"Kami sudah menurunkan tim ke Distrik Kimaam untuk menangani penyakit diare di distrik tersebut," kata Adolof.
Tim baru diturunkan ke Kimaam kemarin, karena baru bisa mendapatkan transportasi pesawat ke wilayah itu. Tim yang diturunkan terdiri atas satu orang dokter dan lima orang staf dari Dinkes Merauke.
"Dari laporan terakhir yang diperoleh, kondisi diare di Kimaam sudah mulai stabil," katanya.
Kata dia, berdasarkan laporan sementara yang diterima dari tim, sebanyak 130 balita telah menjalani rawat jalan di Puskesmas.
"Tim yang diturunkan ke sana sementara ini masih melakukan pelayanan kesehatan sehingga belum mengirim laporan terkait dengan total pasien diare yang ditangani dan yang belum ditangani," katanya.
Selain melakukan pelayanan kesehatan, tim juga mengambil sampel kotoran dan sampel air minum di kampung-kampung yang terserang diare untuk diperiksa lebih lanjut di Rumah Sakit Merauke.
Belum Ada Laporan
Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyatakan terus memantau perkembangan penanganan ratusan balita yang terserang penyakit diare di Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke.
"Belum ada laporan tertulis Dinkes Merauke, sehingga Diskes Provinsi Papua belum bisa mengambil langkah seperti membentuk dan mengirimkan tim ke Kimaam. Khawatir nanti Dinkes Provinsi seolah-seolah terlalu intervensi," kata Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Papua, Yamamoto Sasari di Jayapura.
Kata dia, Dinkes Papua dengan Kementerian Kesehatan akan turun ke Kimaam bila sudah ada laporan dan permohonan dari Dinkes Kabupaten Merauke.
"Kalaupun tidak ada laporan dan permohonan bantuan dari Dinkes Merauke, sekiranya keadaannya cukup memprihantinkan maka Dinkes Provinsi Papua tetap berkewajiban untuk intervensi," tegasnya.
Tapi kalau Dinkes Merauke sudah melakukan langkah penanganan, maka Dinkes Provinsi Papua sementara masih menunggu perkembangan keadaan. Sebab, selain medannya berat dan cukup sulit untuk menjangkau lokasi.
"Kalau kita mau dorong tim ke sana berarti kita harus tahu total biaya transportasinya dulu, karena dari Merauke harus carter pesawat ke Distrik Kimaam, ketika sampai di Kimaam nanti carter spedboat lagi untuk melanjutkan perjalanan ke kampung-kampung," ujarnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ratusan Balita di Papua Terserang Diare"
Post a Comment