Search

Bentuk Tim, PBNU Tak Ingin Lagi Darah Tumpah di Palestina

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan membentuk Komite Khusus Palestina untuk membantu penanganan konflik yang terjadi di Masjid Al Aqsa. Komite itu diberi nama Komite Kemanusiaan dan Kemerdekaan Palestina (K3P).

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, pembentukan K3P dilakukan agar suasana damai terwujud di Palestina. Konflik di Masjid Al Aqsa beberapa pekan terakhir disebutnya harus diakhiri, dan tanggung jawab membantu penyelesaian konflik menjadi milik seluruh umat di dunia.

"PBNU mengimbau kepada warga NU dan umat Islam untuk membaca qunut nazilah memohon kepada Allah SWT bagi terciptakan keadaan yang aman dan tenteram di Palestina. Kita umat dunia harus membangun ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Jangan lagi ada darah tumpah di Palestina," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (27/7).

Salah satu organisasi berbasis agama terbesar di Indonesia itu juga meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) aktif mengupayakan pemenuhan hak kedaulatan atas Palestina.

Menurut Helmy, masalah di Palestina dan Masjid Al Aqsa tidak sebatas berada pada ranah agama. Namun, masalah kemanusiaan disebut telah muncul dari adanya konflik berkepanjangan di sana.

"PBNU mengimbau dan menggalang solidaritas kemanusiaan untuk membantu korban kebiadaban dan kekerasan di Palestina. Baik dengan memasok logistik pangan, bantuan obat-obatan kesehatan, dan bantuan lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan pentingnya negara-negara anggota Kerja Sama Negara Islam (OKI) mendorong DK PBB mengambil langkah guna mengembalikan semua akses bagi jamaah untuk beribadah di kompleks Masjid Al Aqsa. Retno juga mengajak negara-negara OKI untuk solid dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang sudah 50 tahun diperjuangkan.

Pesan-pesan itu disampaikan Retno saat ia memanggil duta besar OKI ke kantornya, Selasa (25/7).

“Tidak bisa berdiam diri dalam sikapi situasi seperti ini, harus melakukan sesuatu untuk mencegah semua kekerasan yang terjadi di Al Aqsa. Saya harap dan tekankan OKI dapat lakukan hal yang sama [dengan Indonesia] untuk menyikapi situasi di sana," ujar Retno.

Konflik di Palestina memanas saat otoritas Israel memasang detektor logam di titik masuk menuju kompleks Masjid Al-Aqsa setelah dua polisi ditembak mati, 14 Juli lalu. Langkah ini memicu bentrokan berdarah dengan warga Palestina dalam sepekan terakhir.

Marah akan tindakan yang mereka pandang sebagai pelanggaran atas perjanjian berusia beberapa dekade, banyak warga Palestina melakukan boikot. Mereka menolak masuk ke Masjid Al Aqsa melalui detektor logam dan memilih beribadah di jalanan, serta menggelar protes dengan kekerasan. (sur)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Bentuk Tim, PBNU Tak Ingin Lagi Darah Tumpah di Palestina : http://ift.tt/2u2HdXZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bentuk Tim, PBNU Tak Ingin Lagi Darah Tumpah di Palestina"

Post a Comment

Powered by Blogger.