Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, pembentukan K3P dilakukan agar suasana damai terwujud di Palestina. Konflik di Masjid Al Aqsa beberapa pekan terakhir disebutnya harus diakhiri, dan tanggung jawab membantu penyelesaian konflik menjadi milik seluruh umat di dunia.
"PBNU mengimbau kepada warga NU dan umat Islam untuk membaca qunut nazilah memohon kepada Allah SWT bagi terciptakan keadaan yang aman dan tenteram di Palestina. Kita umat dunia harus membangun ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Jangan lagi ada darah tumpah di Palestina," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (27/7).
Menurut Helmy, masalah di Palestina dan Masjid Al Aqsa tidak sebatas berada pada ranah agama. Namun, masalah kemanusiaan disebut telah muncul dari adanya konflik berkepanjangan di sana.
"PBNU mengimbau dan menggalang solidaritas kemanusiaan untuk membantu korban kebiadaban dan kekerasan di Palestina. Baik dengan memasok logistik pangan, bantuan obat-obatan kesehatan, dan bantuan lainnya," ujarnya.
Pesan-pesan itu disampaikan Retno saat ia memanggil duta besar OKI ke kantornya, Selasa (25/7).
“Tidak bisa berdiam diri dalam sikapi situasi seperti ini, harus melakukan sesuatu untuk mencegah semua kekerasan yang terjadi di Al Aqsa. Saya harap dan tekankan OKI dapat lakukan hal yang sama [dengan Indonesia] untuk menyikapi situasi di sana," ujar Retno.
Marah akan tindakan yang mereka pandang sebagai pelanggaran atas perjanjian berusia beberapa dekade, banyak warga Palestina melakukan boikot. Mereka menolak masuk ke Masjid Al Aqsa melalui detektor logam dan memilih beribadah di jalanan, serta menggelar protes dengan kekerasan. (sur)
Baca Kelanjutan Bentuk Tim, PBNU Tak Ingin Lagi Darah Tumpah di Palestina : http://ift.tt/2u2HdXZBagikan Berita Ini
0 Response to "Bentuk Tim, PBNU Tak Ingin Lagi Darah Tumpah di Palestina"
Post a Comment