Search

Pesan Sumarsih Andai Bertemu Kaesang

Jakarta, CNN Indonesia -- Maria Katarina Sumarsih tak pernah absen menghadiri aksi Kamisan di depan Istana Negara sejak 10 tahun lalu. Perempuan 65 tahun itu terdiam sejenak ketika ditanya jika dirinya bertemu Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo.

"Saya mau pesan sama Kaesang kalau ketemu bapaknya, coba bilang, 'Pak, kalau hari Kamis keluar Istana, jam 4 sampai jam 5 sore, coba tengok di sana ada apa. Yang saya tahu, ada payung hitam di sana," kata Sumarsih di tengah Aksi Kamisan, seberang Istana Negara, Kamis (27/7).

Sumarsih menggeleng tanpa suara saat ditanya soal pernahkah Jokowi mampir sebentar ke Aksi Kamisan.

Sumarsih mengingat nasib puteranya BR Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta yang tewas ditembak tentara saat demonstrasi memperjuangkan reformasi, 13 November 1998. Peristiwa ini dikenal sebagai Tragedi Semanggi I.

Saat Wawan tewas, usianya masih 20 tahun. Tak jauh berbeda dengan Kaesang yang kini berusia 22 tahun.

"Bapakmu (Jokowi) silakan baca visi dan misi Nawacita yang menjadi janji politik ketika kampanye capres-cawapres," ujar Sumarsih.

Sumarsih rutin mengirimkan surat setiap hari Kamis sejak 2007. Dia juga mengirimkan surat sejak bangku presiden dijabat Jokowi. Surat tersebut dikirim langsung ke Istana Negara dibantu para penjaga.
Pesan Sumarsih Andai Bertemu KaesangPesan demonstran pada Aksi Kamisan ke-500 di Jakarta. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Surat itu berisi penagihan janji korban untuk mempertanyakan perhatian presiden terhadap kasus pelanggaran HAM. Beberapa di antaranya penyelesaian tragedi 27 Juli di meja pengadilan, tindak lanjut penyidikan Peristiwa Mei 1998, hingga Tragedi 1965.

Namun, hingga kini Sumarsih mengaku belum menerima balasan surat-surat tersebut.

"Selama Pak Jokowi (menjabat presiden), kami tidak pernah mendapat tembusan surat kami setiap Kamis diteruskan ke mana. Kemudian, ketika Pak Wiranto menjadi Menko Polhukam, saya tidak pernah kontak lagi dengan bagian persuratan sekretariat Istana," kata Sumarsih bercerita.

Wanita yang gemar bermeditasi itu kemudian kembali berpesan pada Kaesang.


"Kaesang, ingatkan ke Bapak, negara kita adalah negara hukum, di dalam konstitusi, ada pasal yang menyebut memajukan perlindungan, menegakkan hak asasi manusia di tangan negara, dalam hal ini di tangan Bapak sebagai pemegang kekuasaan tertinggi," katanya

Ia meragukan keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM, kekerasan, penghilangan paksa, bahkan pembunuhan massal.

"Pak Jokowi mungkin serius, tapi pembantunya mungkin menghindar dari tugas Pak Jokowi dan tidak serius menanggapi kasus pelanggaran HAM," kata Sumarsih. (pmg)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pesan Sumarsih Andai Bertemu Kaesang : http://ift.tt/2tM2vhh

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pesan Sumarsih Andai Bertemu Kaesang"

Post a Comment

Powered by Blogger.