"Presiden tidak memiliki akun email baik resmi maupun pribadi dengan nama jokowiriana@gmail.com," kata juru bicara presiden Johan Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/7).
Surat itu tak hanya beredar di media sosial, surat itu juga dikirimkan ke sejumlah instansi BUMN. Pengirim surat tersebut menggunakan alamat atau akun email dengan nama jokowiriana@gmail.com.
Salah satu surat tersebut ditujukan kepada Komisaris PT Pembangunan Perumahan Andi Gani Nena Wea. Isinya, permintaan dukungan kepada Jokowi dalam menghadapi Pemilihan Umum 2019 mendatang. Dalam surat itu, Jokowi meminta agar penerima surat itu membalas email.
Jokowi bahkan mencantumkan nomor WhatsApp dan email pribadi.
Istana berharap klarifikasi ini bisa meluruskan kesalahpahaman di masyarakat sekaligus untuk meluruskan informasi yang beredar.
"Presiden maupun pihak istana tidak pernah mengeluarkan surat seperti itu. Surat tersebut dipastikan adalah hoax," kata Johan.
Istana, kata dia akan mengambil langkah langkah hukum yang diperlukan terhadap pemilik akun email maupun pembuat surat tersebut.
"Presiden mengimbau kepada semua pihak masyarakat untuk tidak mudah mempercayai surat atau sejenisnya yang mengatasnamakan Presiden maupun Istana Presiden," ujar Johan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Beredar Email 'Jokowi' ke Sejumlah BUMN, Istana Pastikan Hoax"
Post a Comment