Search

Jokowi: Apapun Agama dan Sukunya Wajib Bela Negara

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan, bela negara harus dilakukan seluruh warga negara Indonesia tanpa memandang latar belakang agama, suku, dan usia.

"Bela negara tugas bersama di manapun berada, apapun pendidikan, agama, dan suku. Semua memiliki hak dan kewajiban sama bela negara," ujar Jokowi di kantor presiden, Jakarta, Rabu (26/7).

Menurut Jokowi, Indonesia saat ini sedang menghadapi persoalan multidimensional, karena itu program Bela Negara sangat dibutuhkan.

Ancaman multidimensional saat ini sudah terasa di Indonesia. Ancaman ini tak lagi berupa fisik, melainkan menyerang melalui ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Kedaulatan NKRI bisa terancam akibat hal itu.


Jokowi menginstruksikan seluruh menterinya untuk memastikan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme dipupuk sedini mungkin sejak anak-anak.

"Mulai dididik bukan saja nilai etos kerja, disiplin, integritas tapi juga nilai mencintai bangsanya, bangga dengan tanah airnya yang berbhinneka tunggal ika," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Di sisi lain, pemerintah juga tidak akan meninggalkan rakyat membela negara sendirian. Pemerintah di garis terdepan melawan upaya-upaya sistematis mengancam kedaulatan NKRI.

"Kita tidak akan biarkan berbagai bentuk ancaman merongrong Pancasila sebagai dasar kita bernegara," kata Jokowi.

Mengembalikan dan menguatkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi fokus Jokowi belakangan ini. Menurutnya, sekelompok oknum berupaya menggeser Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
Jokowi: Apapun Agama dan Sukunya Wajib Bela NegaraPeserta program Bela Negara. REUTERS/Darren Whiteside
Bela negara merupakan program yang disusun Kementerian Pertahanan untuk semua kalangan. Bela negara bertujuan memperkuat jiwa dan identitas bangsa. Sehingga, negara ampuh menangkal segala bentuk ancaman yang dapat membahayakan keutuhan dan integritas.

Bela Negara di Kampus

Di tempat terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut pentingnya pendidikan bela negara di lingkungan kampus.

Tujuan pendidikan Bela Negara di kampus, menurutnya, untuk menyiapkan calon pemimpin yang tak hanya menyerap ilmu pengetahuan, tapi juga memiliki kesadaran bela negara.


"Jangan sampai kita hanya mencetak ilmunya saja, tapi bela negara enggak ada. Itu seperti senjata berbalik menghantam bangsa dan negara ini dengan ilmunya," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Rabu (26/7).

Ilmu yang diperoleh oleh mahasiswa, lanjut Ryamizard juga harus digunakan untuk keperluan bangsa dan negara Indonesia.

"Jangan sampai ilmu dipakai untuk radikal enggak benar. Ini katanya mengeluh ada yang sudah mulai radikal-radikal," ujarnya.

Pihaknya pun meminta masa pengenalan mahasiswa di kampus digunakan untuk pemberian dasar bela negara.

Jokowi: Apapun Agama dan Sukunya Wajib Bela NegaraMenteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri). (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
"Karena setiap orientasi mau masuk kampus dulu plonco-plonco saya ganti dengan dasar bela negara enam hari, tiga hari di kelas, tiga hari di luar. Itu lebih bermanfaat dari pada dulu cukur-cukur plontos, pitak-pitak kan lucu-lucuan aja," ucap Ryamizard.

Dengan menerapkan dasar bela negara kepada mahasiswa, Ryamizard berharap dapat membangun karakter mahasiwa yang disiplin, taat hukum, serta rela berkorban untuk bangsa dan negara.


"Tidak hanya mencetak intelektual muda cerdas, tapi bersifat kenegaraan, cinta tanah air, rela berkorban bagi bangsa dan negara, setia pada pancasila dan UUD 1945. Ini jadi role model bagi generasi muda," katanya.

Ryamizard juga berharap perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya menanamkan dasar bela negara pada mahasiswa baru saja, tetapi pada seluruh mahasiswa.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Jokowi: Apapun Agama dan Sukunya Wajib Bela Negara : http://ift.tt/2uAGzTg

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jokowi: Apapun Agama dan Sukunya Wajib Bela Negara"

Post a Comment

Powered by Blogger.