Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan, indikasi pelemahan KPK terlihat dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan terakhir. Bahkan, ada pihak yang ingin KPK dibubarkan.
"Memang akhir-akhir ini, kita semua tau, ada upaya untuk melemahkan KPK, bahkan KPK ini bakal dijadikan sesuatu yang akan ramai-ramai dikeroyok. Nah ini saya prihatin," kata Said saat jumpa pers bersama Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Selasa (11/7).
Pelemahan itu, lanjutnya, akan berpengaruh terhadap penegakan keadilan.
"Ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dan menyakiti hati rakyat," tuturnya.
Menurut Said, masyarakat Indonesia masih menggantungkan harapan pemberantasan korupsi pada KPK.
"Rakyat sangat menggantungkan harapan, meletakan kepercayaan sepenuhnya ke KPK, untuk menegakkan pemberantasan korupsi," tuturnya.
Said datang ke KPK bersama Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Rumadi Ahmad dan Zanuba Arifah Hafsoh alias Yenny Wahid.
Kerja Sama Berantas Korupsi
Said melanjutkan, selain memberikan dukungan kepada KPK, kedatangan pengurus PBNU ini untuk memperkuat kerja sama yang telah ditandatangani bersama dengan KPK lewat Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun lalu.
Menurut dia, pihaknya ingin memastikan ada langkah nyata atas MoU yang sudah diteken bersama Ketua KPK Agus Rahardjo tersebut.
"Tadi menghasilkan kesepakatan, kesepemahaman yang lebih rinci lagi, yaitu KPK akan bekerja sama dengan PBNU secara nyata, bukan hanya MoU, akan mengajak PBNU menangani korupsi," tuturnya.
Said merasa malu, sebagai pimpinan organisasi kemasyarakatan berbasis Islam, namun perilaku koruptif masih mendominasi para pejabat negara.
Lewat kerja sama dengan KPK, PBNU bakal berjihad melawan korupsi di Indonesia. Kiai Said memastikan bahwa PBNU ada di belakang KPK, menyokong kerja pemberantasan korupsi.
"NU di belakang KPK. NU jihad melawan korupsi, NU akan selalu berpihak pada kebenaran untuk menegakan undang-undang dan hukum yang seadil-adilnya," tegas dia.
Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo menambahkan, setelah dilakukan penandatanganan MoU dengan PBNU, KPK akan membekali pengurus PBNU dengan pengetahuan seputar pemberantasan korupsi.
Agus mengaku pernah memberikan bekal langsung kepada para pengurus NU di Serang dan Kantor PBNU, Jakarta.
"Nah ini mudah-mudahan mereka lebih paham, mana yang boleh dan tidak, terkait dengan gratifikasi. Kadang gratifikasi ini bagi sebagian orang kita kenal saling membeli. Jadi kami berikan pelatihan itu," tuturnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KPK Dikeroyok dan Dilemahkan, PBNU Siap Jadi Benteng"
Post a Comment