Pantauan CNN Indonesia.com, massa berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, sejak Selasa (18/7) pukul 12.00 WIB, kemudian berjalan menuju kawasan silang Monas.
Para Orator yang berada di atas mobil komando bergantian berorasi. Sementara, massa bersalawat dan menyanyikan yel-yel anti Perppu.
"Untuk yang ikhwan di sebelah kanan, yang akhwat sebelah kiri," kata seorang peserta aksi, mengingatkan massa.
Massa laki-laki kemudian berbaris di sebelah kanan, sedangkan perempuan berbaris di kiri.
Massa laki-laki mendominasi aksi dibandingkan jumlah perempuan.
Mereka semangat bersalawat sambil mengibarkan bendera bertuliskan huruf arab.
Satu peserta aksi, Abu Zahid (40) mengatakan pemisahan aksi merupakan hal yang biasa.
Pemisahan laki-laki dan perempuan memang diajarkan dalam ajaran Islam.
"Bukan dalam aksi saja, dalam pernikahan juga ada laki dan perempuan yang terpisah. Memang tidak boleh laki dan perempuan saling berbaur," kata Abu kepada CNNIndonesia.com.
Pemerintah menerbitkan Perppu nomor 2 tahun 2017, pada 10 Juli 2017 untuk menggantikan Undang-undang No. 17 Tahun 2013.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut aturan yang termaktub dalam Undang-undang No. 17 Tahun 2013 sudah usang dan tidak bisa membendung Ormas dengan ideologi yang bertentangan Pancasila.
Lewat Perppu itu, pemerintah akan leluasa membubarkan Ormas yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
"UU Ormas tak lagi memadai sebagai sarana untuk mencegah meluasnya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," kata Wiranto.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Massa Tolak Perppu Ormas Bersalawat di Monas"
Post a Comment