Para santri berpakaian putih masih melantunkan selawat. Mereka duduk berimpitan di balik meja kecil yang ditata melingkar menghadap buya, panggilan akrab Majid.
Dupa dibakar di sisi sebelah kanan. Aromanya menyerbak ke seluruh ruangan. Satu per satu jemaah yang telat langsung mengisi tempat yang masih tersisa.
Foto para ulama dan habib Jakarta dipajang berjajar di dinding. Termasuk foto ayah Majid, KH Umar Ismail yang bersanding dengan habib Abdullah Syami. Kalender berjudul Aksi Bela Islam juga ikut ditempel di ruangan.
Di antara sekian foto itu, potret pemimpin tertinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab adalah yang paling besar dan menonjol. Bingkainya dipajang menghadap pintu masuk markas Dewan Pengurus Daerah FPI DKI Jakarta.
Lewat pukul sepuluh malam, Majid membuka majelis taklim mingguan pada Jumat (11/8) lalu. Para pesertanya adalah anggota, laskar, simpatisan FPI.
Majid menyampaikan pelajaran tentang doa pemikat rezeki makmur dari kitab yang pernah disusun oleh orangtuanya.
Dua hari berikutnya, pengajian rutin juga digelar di Pondok Pesantren Al Umm, Ciputat, Tangerang Selatan. Pesantren ini adalah lokasi bersejarah bagi FPI karena menjadi tempat deklarasi pada 17 Agustus 1998.
Misbah mengenal Rizieq dalam sebuah dakwah, jauh sebelum FPI dibentuk. Silaturahmi berlanjut saat Misbah mendirikan pesantren, Rizieq diminta mengajar ilmu fikih di dalamnya.
"Waktu itu Habib masih pakai motor ke sini bolak-balik (mengajar). Memang enggak ada bayaran, enggak ada gaji. Kami berangkat dari kenal itu lillahi ta’ala," kata Misbah.
Mereka saling berdiskusi. Hingga akhirnya FPI didirikan, Misbah menjadi sekretaris jenderal pertama organisasi tersebut, satu level di bawah ketua umum yang kala itu dijabat Rizieq.
|
Kini Rizieq memegang jabatan sebagai imam besar FPI. Menurut Misbah, jabatan tertinggi di lembaga itu disandang seumur hidup jika sang imam tak melanggar aturan organisasi.
Di lokasi lain, kehadiran Rizieq seakan tak pernah terlewatkan di majelis taklim Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat. Markas yang berada satu lokasi dengan rumah Rizieq. Bahkan saat jasadnya berada di kota Mekah, Rizieq masih menunjukkan kehadirannya melalui rekaman suara.
Dia merekam pidato untuk diperdengarkan anggota front yang mengikuti taklim pada Ahad (6/8) lalu. Bahkan dia meminta rekaman video ceramahnya diputar di setiap majelis taklim, pondok pesantren, maupun dalam pertemuan tablig akbar.
Pada kesempatan itu, para pimpinan organisasi yang menyampaikan sambutan ikut mendoakan Rizieq. Ketua Umum DPP FPI Sobri Lubis mengatakan, Rizieq masih bertahan di luar negeri karena kondisi di Indonesia tidak berpihak kepadanya.
“Saat ini belum memungkinkan dan sangat berisiko yang fatal kalau sampai habib Rizieq pulang,” kata Sobri dalam sambutannya.
Rizieq lahir di Jakarta, 24 Agustus 1965, tercatat sebagai generasi ke 38 dari Rasulullah SAW. Ayahnya, Husein bin Muhammad Shihab adalah pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia yang didirikan pada 1937.
Pria yang memiliki nama pajang Muhammad Rizieq bin Husein Shihab ini menyelesaikan pendidikan S1 bidang Fiqih dan Ushul di King Saud University, Riyadh, Arab Saudi. Dia meraih S2 bidang Syariah di University Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Kini Rizieq merupakan kandidat doktor di universitas yang sama.
|
Pada 2003, Rizieq dihukum tujuh bulan penjara di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis bersalah karena Rizieq dianggap menghina kepolisian.
Saat mendekam di penjara, Rizieq merampungkan buku berjudul Dialog FPI: Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Buku itu menjadi bacaan pegangan bagi setiap anggota FPI.
Pada 2008 dia kembali dipenjarakan. Majelis hakim menjatuhkan vonis penjara 1 tahun 6 bulan. Sebelumnya, Rizieq memimpin aksi penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang mendukung Ahmadiyah. Dia disel di tahanan Polda Metro Jaya.
Belakangan Rizieq juga dilaporkan atas berbagai perkara, selain kasus percakapan mesum. Beberapa di antaranya karena dugaan penghinaan terhadap Pancasila dan Sukarno, tuduhan penistaan agama Katolik, hingga soal penghinaan terhadap profesi hansip.
Meski tak lepas dari jeratan kasus, Rizieq tetap dijaga pendukungnya.
Usai gelombang Aksi Bela Islam di bawah komando Rizieq mampu memobilisasi massa dalam jumlah yang besar, kini Aksi Bela Ulama didengungkan. Tuduhan sejumlah perkara terhadap Rizieq dianggap sebagai kriminalisasi ulama.
Wajah pria berserban itu pun menghiasi setiap sudut kampung. Spanduk dan poster yang menampilkan Rizieq dipajang di gang-gang kecil pemukiman padat penduduk. Sosoknya seolah ingin dibumikan, tak tergantikan. </span> (asa)
Baca Kelanjutan Di Balik Bingkai Foto Rizieq Shihab : http://ift.tt/2fQi8OyBagikan Berita Ini
0 Response to "Di Balik Bingkai Foto Rizieq Shihab"
Post a Comment