Pemilik Tas Mencurigakan di ITC Depok Bisa Dipidana

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Humas Polresta Depok, Ajun Komisaris Rahmaningtyas menyatakan pemilik dua tas mencurigakan yang meletakkan tasnya di depan ITC Depok pada Senin (3/7) pagi dapat dipidana jika tindakan itu sengaja untuk menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

"Seandainya dia memang sengaja, orang tersebut bisa dijerat dengan UU terorisme," kata Rahmaningtyas di kantor Polresta Depok, Senin (3/7).

Ancaman itu, menurut Rahmaningtyas, tidak bertujuan menakut-nakuti pemilik tas yang sampai saat ini masih diburu polisi. Dia hanya ingin agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang hanya menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Rahmaningtyas juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa memiliki tas atau mengetahui pemilik tas, agar datang ke Polresta Depok.

"Kami dengan sangat terbuka agar mendatangi Polresta Depok," kata Rahmaningtyas.

Wilayah Depok, Jawa Barat, pada Senin (3/7) pagi sempat dihebohkan oleh dua tas yang tergeletak di pingggir jalan di depan ITC Depok. Kedua tas ditemukan sekitar pukul 09.16 WIB oleh juru parkir bernama Adi Saputra Tambunan (30).

Tas tersebut sempat diduga berisi bom. Namun, setelah diselidiki, polisi menyatakan tas tersebut berisi pakaian mudik.

Akibat peristiwa itu ruas Jalan Margonda Raya sempat mengalami kemacetan parah karena ditutup oleh kepolisian hingga sekitar pukul 13.00.Isi Lengkap Tas

Isi Lengkap Tas

Polresta Depok membeberkan isi kedua tas yang ditinggal pemiliknya. Ada pun isi tas tersebut antara lain, 13 helai baju pria, tiga helai celana pria, satu buah flashdisk, satu ponsel Acer beserta pengisi daya, dan dua lembar catatan. Di dalam tas juga ditemukan dua buah topi, dua buah topi kupluk, serta satu botol air mineral.

"Yang ada di sini hanya pakaian, sementara handphone dan flashdisk sedang dalam pemeriksaan satreksrim Polresta Depok untuk dibuka menggunakan IT," kata Rahmaningtyas.

Kepolisian menduga pemilik kedua tas adalah pemudik yang baru saja kembali dari kampung halaman.

Perihal dua lembar catatan yang ditemukan di dalam tas, Rahmaningtyas mengatakan tidak ada konten yang isinya berbau terorisme.

"Catatannya hanya ada beberapa nomor telepon dan ditulis tangan," tutur Rahmaningtyas. (wis)

Let's block ads! (Why?)