"Masalah penyiapan alutsista, dan perlengkapan pemberantasan teroris kemudian pengamanan daerah rawan perbatasan," kata Gatot di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/7) malam.
Namun, Gatot tidak menjelaskan lebih lanjut soal perlengkapan tersebut. Sementara untuk daerah perbatasan, Gatot berkata pihaknya fokus pada sarana dan prasarana daerah terluar.
Besaran alokasi anggaran pertahanan yang diterima dalam RAPBN-P, kata Gatot, berjumlah Rp5,4 triliun yang dibagi ke lima institusi.
"Jadi RAPBN-P kami mendapatkan tambahan Rp5,441 triliun dibagi ke Kemenhan Rp1 triliun lebih, setiap angkatan Rp1 triliun lebih, dan Mabes TNI Rp900 miliar lebih," ujarnya.
Meski demikian, kata Gatot, jumlah tambahan anggaran tersebut tidak mencukupi untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
"Nggak (ada tambahan alutsista). Mau bicara alutsista gimana anggarannya cuma segitu," ujarnya.
Sebelumnya, Gatot mendesak Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mempercepat pengadaan kapal selam Kelas Kilo dan pesawat jenis Sukhoi bagi TNI.
Hal itu disampaikan Gatot kepada Komisi I DPR yang bermitra dengan Kemenhan saat mengisi pembekalan ratusan calon perwira TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7).
Sejak lama TNI mengakui bahwa alat utama sistem persenjataan atau alutsista yang dimiliki masih kurang memadai dalam mengawasi wilayah Indonesia yang begitu luas.
Pengadaan Sukhoi dinilai penting sebagai upaya mendukung program pemerintah yang ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. (rah)
Baca Kelanjutan TNI Dapat Anggaran Tambahan untuk Pemberantasan Terorisme : http://ift.tt/2vGTEuyBagikan Berita Ini
0 Response to "TNI Dapat Anggaran Tambahan untuk Pemberantasan Terorisme"
Post a Comment