Pengamat Transportasi Publik dari Institute Teknologi Bandung, Ofyar Z Tamim menilai, sampai saat ini motor merupakan kendaraan yang paling cocok bagi masyarakat kelas bawah. Banyak pekerja yang menggunakan motor untuk berangkat kerja.
"Untuk masyarakat bawah itu yang cocok motor. Apalagi sekarang motor itu dipakai untuk ojek online, artinya penggunanya untuk orang-orang bekerja," ujar Ofyar kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/8).
Menurut Ofyar, pemerintah seharusnya lebih dulu menjadikan transportasi publik sebagai primadona, sebelum membatasi kendaraan pribadi, termasuk motor yang sampai saat ini masih digemari masyarakat bawah.
Pemerintah diminta memperbaiki transportasi umum sebelum menetapkan jalur terlarang untuk sepeda motor. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
"Transportasi publik (di Jakarta) belum sepenuhnya beroperasi dengan baik, makanya banyak orang masih pakai kendaraan pribadinya," ujar dia.
"Kami akan laksanakan FGD (focus group discussion) dengan sejumlah pihak terkait strategi mengatasi kemacetan di DKI. Salah satunya tentang perluasan larangan sepeda motor yang melintas di beberapa ruas jalan. Kalau hasil FGD oke, maka paling lambat September akan segera kami uji cobakan," kata Sigit saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/8).
Uji coba perluasan larangan sepeda motor ini rencananya akan segera diberlakukan pada September mendatang. Pelarangan terhadap sepeda motor kali ini, kata Sigit, akan diberlakukan dengan dua mekanisme, yaitu secara penuh atau permanen, maupun sebagian.
Jalan yang diusulkan untuk pelarangan sepeda motor ini adalah Jalan Padjadjaran di Bogor, Jalan Raya Margonda di Depok, Jalan Jenderal Sudirman di Tangerang, Jalan Ir H Juanda dan Jalan Raya Serpong di Tangerang Selatan, serta Jalan Jenderal Ahmad Yani di Bekasi. </span> (osc)
Baca Kelanjutan 'Angkutan Umum Harus Jadi Idola Sebelum Haramkan Akses Motor' : http://ift.tt/2wvDZyIBagikan Berita Ini
0 Response to "'Angkutan Umum Harus Jadi Idola Sebelum Haramkan Akses Motor'"
Post a Comment