Kata pria yang karib disapa Cak Imin itu, kebijakan full day school tidak lebih baik dibanding kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kolonial Belanda di masa lalu.
Hal itu diutarakan Cak Imin saat memberi sambutan dalam acara Halaqoh Kebangsaan bertajuk Peran Strategis Madrasah Diniyah dalam Membangun Karakter Bangsa yang diinisiasi PKB di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (7/8).
Cak Imin menjelaskan, seharusnya Mendikbud Muhadjir Effendy memperhatikan dampak buruk terhadap produk budaya yang telah mengakar di masyarakat Indonesia sebelum mengeluarkan kebijakan.
Produk budaya yang dia maksud, yakni madrasah diniyah, yang mana dinilai bakal terberangus dengan adanya full day school.
Ia mengatakan, dulu pemerintah Belanda beradaptasi dengan budaya masyarakat Indonesia terlebih dahulu agar kebijakannya dapat diimplementasikan dengan baik.
"Snouck Hurgronje ditugasi menganalisis, jangan sampai kebijakan Belanda itu tidak produktif bagi apa yang menjadi tujuan mereka," lanjut Cak Imin.
Meski begitu, Cak Imin yakin Presiden Joko Widodo mendengarkan keluhannya. Apalagi Cak Imin juga mengklaim, dirinya sudah bertemu tiga kali dengan Jokowi untuk menyampaikan keluhannya ini.
Menurut Cak Imin, Jokowi sangat paham bahwa pembangunan, khususnya pembangunan karakter, perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Bukan malah memberangus budaya masyarakat yang telah mengakar berabad-abad lamanya.
"Kalau kebijakan dan strategisnya salah, justru akan sangat berdampak kepada apa yang menjadi tujuan niat baik. Pemerintah seharusnya mendukung memodernisasi, memodifikasi yang sebaik-baiknya kepada guru diniyah kita," lanjutnya. </span>
Baca Kelanjutan Cak Imin: Kebijakan Belanda Lebih Baik dari 'Full Day School' : http://ift.tt/2ufzS8gBagikan Berita Ini
0 Response to "Cak Imin: Kebijakan Belanda Lebih Baik dari 'Full Day School'"
Post a Comment