Search

Jalan Panjang Basofi: Militer, Dangdut dan Pemerintahan

Mantan Gubernur Jawa Timur, Basofi Sudirman tutup usia. Purnawirawan Mayor Jenderal TNI itu wafat di usia ke 77 tahun di RS Medistra Jakarta, Senin (7/8) pukul 11.00 WIB.

Basofi dikenal punya karir cemerlang di dunia militer sebelum terjun ke politik dan menjabat sebagai kepala daerah. Dia lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 20 Desember 1940. Penyanyi lagu dangdut 'Tidak Semua Laki-Laki' itu lulus SMA pada tahun 1963 untuk kemudian melanjutkan ke Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah.

Lulus AMN, karir Basofi di militer kian moncer. Tercatat ia menjadi Komandan Detasemen Tempur Kopasandha (kini Kopassus) pada 1971-1972, Komandan Batalyon 412 Brawijaya pada 1973-1974, dan Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Kostrad pada 1981-1983.

Ia juga pernah mengemban jabatan sebagai Komandan Kodim 0824/Jember (1977-1978), Asisten Teritorial Kodam IV/Brawijaya (1983-1984), Komandan Korem 083/Baladhika Malang (1984-1986), dan Kasdam Kodam I/Bukit Barisan (1986-1987), sebelum akhirnya ditarik ke Mabes ABRI.

Di samping itu ia juga menjadi Dosen Sekolah Seskoad tahun 1979-1981. Ia sendiri mengikuti Seskoad pada tahun 1978, dan Seskogab tahun 1979.

Pada usia 47 tahun, Basofi memilih pensiun dengan pangkat Mayor Jenderal TNI. Ia kemudian beralih ke dunia politik dan masuk Partai Golkar yang kala itu kental terkenal sebagai partai pemerintah era Orde Baru.

Karir politiknya juga terbilang lancar. Sebelum menjadi Gubernur Jawa Timur, dia sempat dipercaya menjabat Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.

Lalu pada tahun 1987 dia diangkat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang pemerintahan. Setelah itu ia menutup karir politiknya di pemerintahan sebagai Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Jalan Panjang Basofi: Militer, Dangdut dan Pemerintahan : http://ift.tt/2wybqjg

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jalan Panjang Basofi: Militer, Dangdut dan Pemerintahan"

Post a Comment

Powered by Blogger.