, CNN Indonesia
Kamis, 17/08/2017 10:22 WIB
Artikel belum tersedia
Pada 1940, Presiden Sukarno berorasi di hadapan 200 ribu orang di Makassar dan mengobarkan semangat bahwa Indonesia harus merdeka dari penjajahan Belanda. Sukarno akhirnya mewujudkan mimpi itu pada 17 Agustus 1945. (AFP)
Hanya saja, kemerdekaan Indonesia itu tak diakui Belanda selama empat tahun. Pada pada 27 Desember 1949, barulah Ratu Juliana menandatangani pengakuan kedaulatan Indonesia di hadapan Perdana Menteri Indonesia Muhammad Hatta dan juga PM Belanda Willem Drees. (AFP/ANP/G. v.d. Werff)
Presiden Sukarno melambaikan tangan ketika tiba di Washington D.C., AS, pada 17 Mei 1956. Cita-cita Sukarno tak berhenti ketika Indonesia merdeka. Ia juga membangkitkan semangat merdeka negara Asia dan Afrika sehingga diakui di dunia internasional. (AFP/International News Photos/Doug Chevalier)
Presiden Sukarno disambut Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito di lapangan udara Pula, 8 April 1960. Di era Sukarno, Indonesia dan Yugoslavia punya kedekatan diplomatik. Sukarno-Tito juga disebut pernah coba meredakan perang dingin antara Amerika Serikat-Rusia. (AFP)
Presiden Guinea Ahmad Sekou Toure (kiri) disambut oleh Presiden Sukarno di Istana Bogor pada 25 September 1960. Toure adalah presiden pertama negara di Afrika Barat Daya yang saat itu baru mendeklarasikan kemerdekaan. (AFP)
Sementara di dalam negeri, pada 1961 Presiden Sukarno memerintahkan operasi Trikora sebagai upaya menggabungkan Papua bagian Barat ke dalam Indonesia. Upaya itu terwujudkan paad 15 Agustus 1962. (AFP)
Presiden Indonesia Sukarno memegang tangan pangeran Kamboja Norodon Sihanouk, sementara perempuan-perempuan melemparkan bunga melati di kaki mereka. Norodon disebut-sebut sebagai pemimpin negara yang kharismanya mirip dengan Sukarno. (AFP)
Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser (kanan) dan Perdana Menteri Republik Rakyat China Zhu Enlai berbincang dengan Presiden Sukarno dalam pertemuan pada 26 September 1965. Naser dan Sukarno adalah dua dari lima pelopor gerakan Non-Blok. (AFP)
Sukarno menghadiri upacara kemerdekaan di Istana Merdeka pada 17 Agustus 1966. Ini adalah upacara kemerdekaan terakhir Sukarno sebagai presiden karena beberapa bulan setelahnya ia menyerahkan jabatan. Jenderal Soeharto terlihat berada di belakang Sukarno. (AFP)
Pada 24 Agustus 1966, Presiden Sukarno (kiri) berbicara dengan Jenderal Suharto, pemegang mandat Supersemar. Surat itu dikeluarkan setelah negara dilanda krisis ekonomi dan krisis kepercayaan pada pemerintah. (AFP/Panasia-Files)
Pada 7 Februari 1967, mahasiswa Indonesia menggelar demonstrasi di jalanan Jakarta untuk menuntut pengunduran diri Presiden Sukarno. Mereka tak puas kondisi ekonomi Indonesia. (AFP)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "FOTO: Jejak Bapak Bangsa Indonesia Ir. Sukarno"
Post a Comment