Tito mengatakan, pemilihan pakaian adat Papua merupakan inisiatifnya sendiri. Jajaran menteri dan kepala lembaga memang diminta mengenakan pakaian adat saat hadir di Istana hari ini.
Berdasarkan pantauan, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengenakan pakaian dinas upacara kepolisian. Namun, ia memadukannya dengan hiasan kepala adat Papua.
"Istri saya juga. Ini punya saya sendiri," ujar Tito setibanya di Istana Merdeka, Kamis (17/8).
Ia pun hanya tersenyum ketika dikonfirmasi pakaian itu dipilih karena rindu dengan Papua.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Besar Jhonny Edison Isir yang merupakan putra asli Papua, sebagai ajudannya.
Jhonny merupakan perwira menengah Polri yang lahir di Jayapura, Papua, pada 7 Juni 1975. Dia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Riau.
Prestasinya cukup menonjol. Jhonny merupakan peraih penghargaan Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1996.
"Dia sudah mulai menjabat semenjak kemarin, tadi sudah tampil di DPR waktu pidato kenegaraan di belakang beliau. Ya, mudah-mudahan secara pribadi, ini satu sejarah. Sejarah pertama kali orang Papua bisa menjadi ajudan presiden," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu (16/8).
Tito menjelaskan, Jokowi tertarik pada putra Papua lantaran melihat salah seorang ajudannya juga berasal dari Papua. Jokowi bertanya bagaimana kinerja ajudannya itu. Tito menjelaskan, ajudannya sangat baik dalam bekerja.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jenderal Tito 'Bawa' Papua ke Istana Merdeka"
Post a Comment