FOTO: Jejak Kisah Para Veteran Perang Indonesia

CNN Indonesia/Hesti Rika , CNN Indonesia

Kamis, 17/08/2017 18:06 WIB

Artikel belum tersedia

Abd.Rachman (86) Veteran Pejuang 45, berusia 14 tahun saat berjuang melawan tentara Jepang merebut kemerdekaan di wilayah seputar Jakarta. Tak hanya berjuang melawan penjajah saja, kini ia melestarikan kesenian Betawi dengan mendirikan sanggar di Cengkareng. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Sesekali Rachman dan anak-anak di sanggarnya melayani orderan pertunjukan ondel-ondel. Walapun bayaran tak seberapa, yang ingin Rachman perjuangkan yaitu budaya Betawi selalu ada untuk dikenal masyarakat luas. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Di samping Rachman, ada Yayah Hitayatih (89) yang juga veteran pejuang 1945. Dengan latar belakang keluarga pejuang, ia punya pengalaman pahit saat saudaranya ditahan penjajah. Yayah yang kala itu berusia 17 tahun ikut berperang sebagai mata-mata tentara Jepang. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Dari saat remaja hingga umurnya 89, Yayah aktif di berbagai macam organisasi. Saat ini Yayah aktif di organisasi veteran wanita dan memperjuangkan kesejahteraan para veteran khususnya wanita untuk keadaan yang lebih baik. ( CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Veteran 1945 lainnya, ada Kolonel CPM H.W. Sriyono (87). Lahir 1930, Sriyono mengalami era penjajahan Belanda dan Jepang. Sriyono mengawali karier di militer saat bergabung di BKR (Badan Keamanan Rakyat) untuk menghadapi Jepang di Solo. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Setelah pensiun dari Corps Polisi Milter Sriyono mendirikan yayasan sekolah di Desa Cikuya, Kecamatan Cisoka, Banten. Dari awalnya sekolah Madrasah Ibtidaiyah, saat ini telah berkembang hingga sekolah kejuruan. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Di luar tiga veteran 1945, Doktor B Soewito (81) juga turut berjuang membela Indonesia sebagai Veteran Dwikora yang berjuang pada jaman perang menggayang Malaysia. Soewito mengikuti operasi Dwikora di sepanjang perbatasan Kalimantan dengan Malaysia di Pulau Sebatik pada tahun 1964. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)

Setelah jauh meninggalkan tugas di korps marinir, Soewito menghabiskan waktu di usia senja dengan belajar dan sekolah. Setelah pensiun dari TNI AL Soewito melanjutkan sekolah lagi hingga mendapatkan gelar Doktor di tahun 2002 dan menjadi dosen perguruan tinggi swasta di Jakarta. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)