"Sangat mengecewakan," kata Jokowi di kawasan Monas, Minggu (27/8).
Kekecewaan Jokowi juga didasari banyaknya jumlah pejabat negara yang telah terjaring OTT KPK maupun saber pungli.
"Sudah berapa yang ditangkap sih oleh OTT KPK maupun saber pungli, kan sudah bukan puluhan tapi ratusan bahkan jutaan. Sangat mengecewakan," ujarnya.
Jokowi menyebut akan terus mengingatkan kepada seluruh pejabat di Indonesia agar kasus korupsi tidak dilakukan lagi.
Meski begitu, ia melanjutkan, memperbaiki sistem tidak serta merta bisa menyelesaikan persoalan. Lantaran hal tersebut juga kembali pada individu masing-masing pemangku jabatan.
"Ini terkait dengan elektabilitas, moralitas dari pejabat kita," ucap Jokowi.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Atonius Tonny Budiono resmi menyandang status tersangka dalam perkara suap usai terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
KPK turut mengamankan sepuluh tas lebih berisi uang pecahan rupiah dan mata uang asing dalam OTT Dirjen Hubla Kemenhub.
"Ada indikasi penerimaan hadiah atau janji terkait dengan sejumlah proyek di Kemenhub," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (24/8).
Beragam mata uang itu ditemukan dalam 33 tas ransel diduga milik Dirjen Hubla yang berisi uang Rp18,9 miliar.
Rincian uang itu US$479.700, Sin$660.249, £15.540, VND50.000, €4.200, RM11.212, dan Rp5,7 miliar.
Selain uang dari 33 tas ransel, KPK juga menemukan Rp1,174 miliar dalam rekening Bank Mandiri milik Tonny. Total KPK menyita uang Rp20 miliar dari tangan Tonny.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi: OTT Dirjen Hubla Sangat Mengecewakan"
Post a Comment