Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengutarakan hal tersebut kala diskusi terkait rencana alokasi anggaran tahun 2018 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (18/8).
Dikatakannya, penambahan jumlah itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo yang menganggap PKH ampuh mengurangi kemiskinan.
"Arahan Presiden, PKH efektif mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, sehingga berdasar pertimbangan tersebut ada perluasan dari 6 juta ke 10 juta," kata Harry.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kemensos hanya membantu 3,5 juta warga miskin pada 2015, serta 6 juta warga miskin pada 2016 dan 2017.
Demi membantu 10 juta warga miskin, lanjut Harry, Kemensos diberi anggaran sebesar Rp17,3 triliun. Nominal itu naik dari tahun sebelumnya, yakni Rp12,84 triliun untuk 6 juta warga miskin.
Dikatakannya, penyaluran dana akan melibatkan 18.921 cabang keempat bank tersebut.
Harry menegaskan, bantuan sosial yang diberikan bukan untuk memanjakan warga miskin. Dana tersebut, kata Harry, justru diberikan untuk membantu warga miskin meningkatkan taraf hidupnya.
Harry juga mengatakan pihaknya pun memberi program pemberdayaan sosial ekonomi kepada penerima dana bansos. Pemberdayaan itu diberikan oleh para pendamping masing-masing penerima dana bansos.
"Bansos ini bisa negatif kalau tidak diikuti pemberdayaan. Mental mereka jangan sampai mental menerima bansos terus," kata Harry.
Harry yakin pemberian dana bantuan sosial sekaligus pemberdayaan dapat mengurangi kemiskinan. Terlebih, itu telah teruji di tahun-tahun sebelumnya dan Presiden Joko Widodo mengakui hal tersebut.
"Kalau skema ini terlaksana dengan baik, maka kontribusi pengurangan kesenjangan kemiskinan bisa tercapai," lanjut Harry.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemensos Targetkan Bantu 10 Juta Warga Miskin"
Post a Comment