Mahfud menyebut fenomena tersebut menjadi kekhawatiran yang harus diperhatikan pemerintah.
"Ada semacam kekhawatiran. Akhir-akhir ini beberapa penelitian misalnya ditemukan anak-anak muda itu idolanya kaum radikalis," kata Mahfud MD dalam Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (21/8).
"Yang di atas justru Abu Bakar Baasyir dan Habib Rizieq (FPI), (ini) pengaruh radikalisme," kata Mahfud.
Dia menambahkan, pemerintah melalui UKP-PIP berupaya melakukan penguatan pendidikan Pancasila untuk membendung fenomena tersebut agar tidak terus berkembang. Salah satunya dengan cara mengembalikan pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah.
Selain itu, lanjutnya cara lain untuk mencegah fenomena itu dengan cara memperkuat persatuan dan kesatuan. Mahfud menyebut, Indonesia sebenarnya tidak menolak perubahan, tetapi perubahan itu harus dilakukan secara bertahap.
"Kami tidak menolak perubahan, tidak secara radikal tetapi bertahap," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 0,4 persen penduduk Indonesia pernah bertindak radikal. Sedangkan 7,7 persen mau bertindak radikal kalau memungkinkan.
"Kalau dari populasi berarti 600 ribu pernah bertindak radikal dan 11 juta orang mau bertindak radikal," kata Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, pekan lalu di Balai Kartini, Jakarta. </span> (pmg/djm)
Baca Kelanjutan Mahfud MD: Baasyir dan Rizieq Shihab Jadi Idola Anak Muda : http://ift.tt/2ijOYYHBagikan Berita Ini
0 Response to "Mahfud MD: Baasyir dan Rizieq Shihab Jadi Idola Anak Muda"
Post a Comment