Kesepakatan barter tersebut tertuang dalam nota kesepahaman antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PII dengan BUMN Rusia, Rostec, pada lawatan Indonesia ke Rusia 3 Agustus lalu.
Gatot menyatakan Sukhoi SU-35 dibutuhkan karena pesawat itu telah diujicoba untuk perang, dan dinilai menjadi salah satu senjata terbaik saat ini.
"Kita punya F-5E sudah 1,5 tahun lalu. Kita harus membeli alat utama, sistem senjata yang terbaik dan pernah diujicoba untuk perang. Jadi kita tidak ragu-ragu. Jangan kita membeli hal-hal yang belum pernah kita beli dan kita yang ujicoba," ujar Gatot di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (11/8).
Komoditas yang dimaksud di antaranya adalah kopi, teh, hingga minyak kelapa sawit.
Spesifikasi pesawat tempur yang diajukan untuk barter tersebut berasal dari TNI. Gatot Nurmantyo menyatakan pesawat yang diminta telah lengkap disertai persenjataannya."Ya sangat bagus dong (mendapat Sukhoi SU-35 dengan barter). TNI hanya mengajukan spesifikasinya saja, yang memproses [barter] Menhan dan Mendag," katanya.
Sebelumnya, pada 7 Agustus lalu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan tranksaksi lewat barter itu diperlukan Indonesia guna meningkatkan volume ekspor. Selain meningkatkan ekspor pertanian dan perkebunan lebih luas, sambung Enggartiasto, juga berfungsi memperluas penetrasi pasar.Adapun kesempatan Indonesia memperbesar penetrasi pasar di Rusia, dilihat Enggar memang sangat besar. Sebab, Indonesia memiliki keuntungan lebih dari embargo perdagangan yang tengah dihadapi Rusia dari negara-negara, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara pengikutnya. </span> (kid)
Baca Kelanjutan Panglima TNI 'Gembira' atas Barter Kopi dan Teh dengan Sukhoi : http://ift.tt/2vLWD7LBagikan Berita Ini
0 Response to "Panglima TNI 'Gembira' atas Barter Kopi dan Teh dengan Sukhoi"
Post a Comment