Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Arief M Edie mengatakan, ribuan aduan itu masuk melalui aplikasi SaPA (Sarana Aspirasi Pengaduan). Warga dapat mengadukan seluruh masalah ihwal data kependudukan atau hal-hal lain terkait Kemendagri di sana.
"Macam-macam aduannya mulai masalah e-KTP lambat pencetakan, blangko habis, pembuatan akta dipungut bayaran. Kami langsung jawab aduan-aduan itu," ujar Arief di kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (13/9).
Jawaban atas masalah yang diadukan melalui SaPA dijawab langsung oleh operator setelah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal atau komponen terkait. Menurut Arief, saat ini pengaduan ihwal pembuatan e-KTP dari masyarakat sedang tinggi-tingginya.
Pengaduan melalui SaPA dapat dilakukan menggunakan telepon pintar yang memiliki operasi sistem android. Selain itu, aduan juga bisa disampaikan melalui laman sapa.kemendagri.go.id.
"Kami juga berkirim surat ke pemerintah daerah untuk menyelesaikan pengaduan warga di daerah. Kalau dirata-rata, setiap bulan kami terima 600 sampai 700 aduan lewat aplikasi itu," ujarnya.
Menurutnya, stok blangko e-KTP sebenarnya tercukupi untuk warga yang telah merekam data atau kehilangan kartu identitas. Klaim kekosongan blangko terjadi akibat komunikasi yang buruk antara Dinas Dukcapil dengan masyarakat di daerah.
"Di Dinas banyak KTP elektronik sudah dicetak dan belum diambil. Komunikasi ini yang saya minta dibangun para kadis, bahkan sudah dibuat pengumuman sampai ke desa blangko KTP-el yang sudah dicetak," kata Zudan. </span> (sur)
Baca Kelanjutan Aduan e-KTP Dominasi Laman Layanan Kemendagri : http://ift.tt/2y7s9LEBagikan Berita Ini
0 Response to "Aduan e-KTP Dominasi Laman Layanan Kemendagri"
Post a Comment